Banyak wanita hamil tidak mau melakukan perjalanan pada saat trimester awal (di bawah12 minggu) disebabkan adanya keluhan-keluhan yang sering muncul yaitu, mual, muntah, serta kondisi mudah lelah. Tiga bulan pertama pada kehamilan memang merupakan trimester yang sensitif dengan risiko tinggi terjadinya keguguran. Akan tetapi apabila merasa sehat dan telah mendiskusikan dengan dokter, maka tidak ada alasan untuk tidak melakukan perjalanan yang diinginkan.
Setelah 28 minggu, risiko yang bisa muncul adalah kemungkinan untuk terjadinya persalinan dini atau prematur, Jika Bunda memutuskan untuk tetap melakukan perjalanan maka diskusikan terlebih dahulu kepada dokter.
TRANSPORTASI APA YANG DIGUNAKAN?
Perjalanan Udara
Naik pesawat sebenarnya tidak membahakan bayi Bunda. Namun biasanya maskapai penerbangan tidak akan mengizinkan Bunda untuk naik pesawat di atas trimester akhir kehamilan (32 minggu). Waktu yang terbaik adalah antara 14 hingga 28 minggu, dimana risiko untuk terjadinya keguguran atau persalinan dini lebih rendah. Konsultasikan ke dokter Bunda sebelum berangkat. Biasanya dokter akan memberikan surat pengantar yang nantinya diserahkan kepada maskapai penerbangan terkait. Pada perjalanan panjang (di atas lima jam) ada sedikit risiko terjadinya deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam pada wanita hamil. Ini merupakan kondisi dimana terjadi bekuan darah pada vena dalam yang terletak di otot-otot dari kaki, Usahakan pada saat Bunda terbang minum air dalam jumlah yang cukup, dan melakukan stretching atau bergerak setiap beberapa jam (1,5-3 jam). Selain itu dianjurkan pula agar Bundamemakai kaus kaki khusus (compression stockings). Pastikan Anda mendapatkan ukuran yang sesuai dengan kaki, serta tahu cara memakainya dengan benar. Ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pembengkakan pada kaki termasuk pula pencegahan terhadap terjadinya DVT.
Perjalanan Darat
Kelelahan serta rasa pusing sering dirasakan oleh wanita hamil. Untuk itu, ibu hamil yang bertraveling penting untuk minum cukup air secara teratur, serta makan makanan yang sehat dan berenergi, seperti buah-buahan. Apabila perjalanannya panjang maka disarankan untuk berhenti setiap beberapa jam (1,5-3 jam). Supaya merelaksasikan otot-otot tubuh serta memperlancar aliran darah, termasuk mencegah kram. Perhatikan pula sirkulasi udara dalam kendaraan. Apabila menggunakan sabuk pengaman maka yang atas pasanglah melintang di bawah payudara dan yang bawah melintang di daerah panggul (bawah perut). Jangan memasang sabuk pengaman melintang melewati perut. Hindari menyetir sendiri apabila akan melakukan perjalanan jauh.
Perjalanan Laut
Biasanya perjalanan menggunakan kapal laut pun. dibatasi hingga sebelum usia kehamilan 32 minggu. Ditakutkan di dalam perjalanan terjadi hal-hal emergency yang tidak bisa ditangani di dalam kapal yang sedang dinaiki.
oleh
dr. Raditya Ery Pratama Sp.OG., M.Ked. Klin