close-up-beautiful-black-baby.webp

Menangis adalah hal normal pada bayi dan merupakan cara utama mereka berkomunikasi di awal kehidupannya. Namun, saat bayi menangis terus-menerus dan sulit ditenangkan, orang tua sering kali merasa cemas atau bingung.

Ada berbagai penyebab bayi menangis, sebagian besar masih tergolong wajar dan bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat.

Penyebab Umum Bayi Menangis

  1. Lapar
    Tangisan bayi sering kali menjadi tanda ia butuh ASI atau susu formula.
  2. Popok Basah atau Kotor
    Popok yang tidak nyaman bisa membuat bayi rewel.
  3. Butuh Pelukan atau Sentuhan
    Bayi sering menangis karena ingin digendong, dipeluk, atau merasa kesepian.
  4. Kelelahan
    Bayi yang terlalu lelah justru lebih sulit tidur sehingga makin rewel.
  5. Ketidaknyamanan Perut
    Kembung, masuk angin, atau belum bersendawa setelah menyusu bisa membuat bayi menangis lebih lama.
  6. Suhu Ruangan Tidak Nyaman
    Terlalu panas atau terlalu dingin dapat membuat bayi merasa tidak nyaman.
  7. Tumbuh Gigi
    Nyeri atau gatal pada gusi saat tumbuh gigi bisa memicu tangisan.

Kapan Harus Waspada?

Tangisan bayi perlu diwaspadai jika disertai gejala lain, seperti:

  • Demam.
  • Muntah atau diare.
  • Tampak lemas atau tidak responsif.

Jika hal ini terjadi, segera bawa bayi ke dokter untuk memastikan kondisinya aman.

Kesimpulan

Menangis bukan tanda bayi nakal atau sekadar “manja”. Itu adalah cara mereka menyampaikan rasa lapar, tidak nyaman, atau butuh perhatian. Dengan kesabaran, kasih sayang, dan memahami penyebab tangisannya, orang tua bisa membantu bayi merasa lebih tenang dan nyaman.

👉 Jika si kecil sering menangis tanpa sebab yang jelas atau menunjukkan gejala tidak biasa, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter anak di RSIA Kendangsari.
📞 Hubungi kami melalui WhatsApp 082257251113 untuk membuat janji pemeriksaan dan dapatkan pendampingan terbaik untuk tumbuh kembang buah hati Anda.


pregnant-woman.webp

Trimester ketiga (usia kehamilan 28–40 minggu) adalah periode kritis menjelang persalinan. Pada fase ini, janin berkembang pesat dan tubuh ibu mengalami banyak perubahan. Meski sebagian besar kehamilan berjalan normal, ada beberapa tanda bahaya yang perlu diwaspadai karena dapat mengancam keselamatan ibu maupun janin.

1. Perdarahan dari Jalan Lahir

Perdarahan pada trimester 3 bisa menjadi tanda kondisi serius seperti plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir) atau solusio plasenta (plasenta lepas sebelum waktunya). Keduanya berisiko tinggi dan perlu ditangani segera.

2. Gerakan Janin Berkurang atau Tidak Terasa

Normalnya, ibu hamil merasakan gerakan janin minimal 10 kali dalam 12 jam. Jika gerakan berkurang drastis atau hilang, bisa jadi janin mengalami kekurangan oksigen atau distress.

3. Nyeri Perut Hebat & Kontraksi Sebelum Waktunya

Nyeri perut mendadak dan sangat kuat dapat menandakan persalinan prematur atau masalah pada plasenta.

4. Pecah Ketuban Sebelum Waktunya

Jika cairan ketuban merembes atau keluar deras sebelum persalinan dimulai, risiko infeksi dan kelahiran prematur akan meningkat.

5. Sakit Kepala Berat, Pandangan Kabur, dan Bengkak pada Wajah/Tangan

Gejala ini sering terkait dengan preeklamsia (tekanan darah tinggi pada kehamilan). Jika tidak segera diatasi, bisa berkembang menjadi eklamsia yang berbahaya karena disertai kejang.

6. Demam Tinggi atau Kejang

Demam bisa menjadi tanda infeksi serius. Sementara kejang pada ibu hamil, apalagi dengan hipertensi, harus segera mendapatkan penanganan medis.

7. Sesak Napas Parah atau Nyeri Dada

Meski sesak napas ringan normal pada trimester 3, sesak napas berat, mendadak, atau disertai nyeri dada bisa menjadi tanda kondisi darurat.

Kesimpulan

Mewaspadai tanda bahaya pada trimester 3 sangat penting untuk mencegah komplikasi. Jika ibu hamil mengalami salah satu tanda di atas, segera hubungi tenaga kesehatan atau pergi ke fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

👉 RSIA Kendangsari siap mendampingi Bunda di setiap fase kehamilan, termasuk pemeriksaan dan penanganan risiko pada trimester akhir.
📞 Konsultasi dengan dokter kandungan kami melalui WhatsApp 082257251113 atau kunjungi langsung RSIA Kendangsari untuk layanan pemeriksaan kehamilan yang aman dan menyeluruh.


young-pregnant-woman-having-toxicosis-first-trimester.webp

Mual saat hamil, atau yang sering disebut morning sickness, adalah gejala umum yang dialami oleh sebagian besar ibu hamil—terutama di trimester pertama. Meski disebut morning sickness, rasa mual sebenarnya bisa muncul kapan saja: pagi, siang, sore, bahkan malam hari.

Penyebab Mual Saat Hamil

Beberapa faktor yang membuat ibu hamil sering mual antara lain:

  1. Perubahan Hormon
    Produksi hormon hCG (human chorionic gonadotropin) meningkat pesat di awal kehamilan dan bisa memicu rasa mual.
  2. Peningkatan Estrogen
    Kadar estrogen yang tinggi juga dapat memengaruhi sistem pencernaan sehingga ibu lebih mudah merasa mual.
  3. Indra Penciuman Lebih Sensitif
    Aroma parfum, asap, atau makanan tertentu dapat lebih mudah memicu rasa mual.
  4. Stres dan Kelelahan
    Perubahan emosi dan kondisi tubuh yang lelah memperparah keluhan mual.
  5. Perut Kosong atau Asam Lambung
    Tidak makan dalam waktu lama atau naiknya asam lambung bisa membuat mual semakin terasa.

Cara Mengatasi Mual Saat Hamil

Berikut beberapa cara sederhana yang bisa membantu:

Makan sedikit tapi sering – hindari perut kosong.
Hindari makanan pemicu mual seperti pedas, berlemak, atau berbau tajam.
Minum jahe atau teh herbal – jahe dan peppermint dikenal bisa membantu meredakan mual.
Cukup istirahat – tubuh yang lelah lebih rentan mual.
Kelola stres dengan relaksasi, napas dalam, atau mendengarkan musik.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasi ke dokter bila:

  • Mual disertai muntah parah hingga tidak bisa makan/minum.
  • Berat badan turun drastis.
  • Muncul tanda dehidrasi seperti mulut kering, lemas, atau jarang buang air kecil.

Gejala tersebut bisa menjadi tanda hyperemesis gravidarum, yang memerlukan penanganan medis segera.

Kesimpulan

Mual saat hamil adalah hal yang wajar dan biasanya mereda setelah trimester pertama. Meski bisa mengganggu aktivitas, ada banyak cara alami untuk meredakannya. Yang penting, jaga pola makan, istirahat cukup, dan segera cari bantuan medis bila keluhan semakin parah.

👉 RSIA Kendangsari siap mendampingi Bunda selama kehamilan.
Dengan layanan pemeriksaan kehamilan lengkap, dokter spesialis kandungan berpengalaman, dan fasilitas nyaman, kesehatan Bunda dan si kecil akan lebih terjamin.
📞 Informasi selengkapnya hubungi Layanan Pelanggan kami di WhatsApp 082257251113


laughing-baby-laying-bed.webp

Pertanyaan yang sering muncul dari para orang tua baru adalah, “Apakah bayi boleh tidur menggunakan AC?”
Jawabannya: boleh, asalkan digunakan dengan cara yang tepat.

Tidur di ruangan ber-AC justru bisa membantu bayi tidur lebih nyenyak, karena suhu yang nyaman mencegah bayi merasa gerah dan rewel—terutama di iklim tropis seperti Indonesia.

Suhu Ideal untuk Bayi

Suhu ruangan yang disarankan adalah 22°C – 26°C.

  • Jika terlalu dingin, bayi bisa menggigil.
  • Jika terlalu panas, bayi bisa berkeringat, dehidrasi, bahkan berisiko sudden infant death syndrome (SIDS).

Menjaga suhu tetap stabil sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan si kecil.

Tips Aman Menggunakan AC untuk Bayi

Agar bayi tetap nyaman, orang tua bisa menerapkan beberapa tips berikut:
✅ Jangan arahkan hembusan AC langsung ke tubuh bayi.
✅ Gunakan mode swing agar angin menyebar merata.
✅ Pakaikan baju tidur yang nyaman dan menutup tubuh.
✅ Gunakan humidifier bila udara terasa kering.
✅ Rutin membersihkan filter AC agar bebas debu dan kuman.

Waspadai Tanda Bayi Tidak Nyaman

Segera perhatikan bila bayi menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • Menggigil atau kulit tampak kebiruan.
  • Pilek berkepanjangan atau hidung tersumbat.
  • Kulit terlalu kering hingga muncul ruam.

Jika gejala ini muncul, segera sesuaikan suhu ruangan atau konsultasikan dengan dokter anak.

Kesimpulan

Bayi boleh tidur di ruangan ber-AC selama penggunaannya aman dan sesuai aturan. Dengan suhu yang sejuk, sirkulasi udara yang baik, dan perhatian ekstra dari orang tua, tidur si kecil akan lebih nyenyak dan mendukung tumbuh kembangnya.

👉 Butuh konsultasi lebih lanjut seputar kesehatan bayi?
Tim dokter anak di RSIA Kendangsari siap membantu memberikan solusi terbaik untuk tumbuh kembang si kecil.
📞 Hubungi kami atau buat janji konsultasi melalui WhatsApp 082257251113.




Hubungi Kami


Kontak

031 8347200 / 031 8436200
082257251113


Lokasi Kami

Jl. Raya Kendangsari 38 Surabaya
Jawa Timur




Subscribe


Mendaftarlah ke buletin RSIA Kendangsari untuk menerima semua berita dan diskon dari RSIA Kendangsari Surabaya





    Social Media


    Instagram

    @rsiakendangsari


    Youtube

    Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari


    Facebook

    @rsiakendangsarisurabaya




    Copyright by RSIA Kendangsari 2024. All rights reserved.



    Copyright by RSIA Kendangsari  2024. All rights reserved.