REAKSI ALERGI OBAT: KETIKA OBAT JUSTRU MENJADI MUSUH

high-angle-medical-desk-composition.webp

Alergi obat merupakan reaksi yang tidak dapat diprediksi dan disebabkan oleh reaksihipersensitivitas sistem imun. Reaksi ini muncul karena tubuh menangkap obat sebagai zatberbaya  bagi tubuh. Reaksi alergi obat memiliki mekanisme yang berbeda-beda sehingga dapatmenimbulkan berbagai macam manifestasi. Salah satu yang umum adalah reaksi alergi yang di mediasi Immunoglobulin E atau IgE. Kompleks antara obat dan IgE dapat mengikat mast cells sehingga dapat melepaskan histamin dan mediator inflamasi. Akibatnya, muncul manifestasiseperti gatal, kemerahan dan bentol-bentol di kulit hingga sesak akibat pembengkakan salurannafas. Selain berbagai macam manifestasi, waktu timbul gejalanya pun dapat berbeda-beda yaitudapat hitungan menit / jam hingga beberapa hari.

Obat-obatan yang sering memicu alergi obat, yaitu: 1)Antibiotik golongan penisilin dan sulfonimida, 2)Obat pereda nyeri golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan Aspirin, 3)Agen kontras yang digunakan dalam teknik pencitraan, 4)Anestesi lokal dan umum, 5)Obat Kemoterapi, 6)Obat antikejang, 7)Obat psikiatri seperti antidepresan atauantipsikotik,8) Obat tekanan darah tinggi golongan Inhibitor Angiotensin-Converting Enzyme(ACE)

Alergi obat biasanya terjadi pada dewasa muda/pertengahan lebih sering dibandingkanbayi/lansia. Lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan pria. Risiko alergi obat sering terjadipada orang dengan mutase genetic dan infeksi virus (HIV, virus herpes).

Selain itu obat-obatan yang diberikan melalui infus (penetesan) atau injeksi, atau yang diserapoleh kulit, lebih cenderung menyebabkan reaksi alergi dibandingkan dengan obat yang dikonsumsi dalam bentuk tablet atau cairan.

Gejala alergi obat biasanya muncul satu jam setelah mengonsumsi obat atau beberapa jam atau hari atau bahkan minggu. Gejala yang muncul dapat meliputi hal-hal berikut:

Ruam dan sensasi panas pada kulit
Biduran
Gatal
Pembengkakan seperti bibir, dan wajah
Pembengkakak pada tubuh akibat penumpukan cairan dalam jaringan tubuh (edema)

Reaksi alergi yang berat (syok anafilaktik) dapat menyebabkan sesak napas, kebingungan, hingga henti jantung. Reaksi yang lambat dapat terjadi dalam beberapa hari. Hanya saja jarangterjadi dua minggu setelahnya.

Untuk melakukan diagnosis, dokter menanyakan tentang gejala, obat-obat apa yang telahdikonsumsi, dan kapan obat dikonsumsi. Dokter juga meminta catatan terkait alergi obatsebelumnya.

Sangat penting untuk menginformasikan kepada dokter tentang semua obat yang sedangdikonsumsi bahkan produk herbal atau suplemen makanan. Meskipun kebanyakan orang tidakmenganggap sebagai obat, produk-produk tersebut dapat menyebabkan alergi. Berikut beberapapemeriksaan alergi :

1) Tes Skin Prick: Larutan alergen ditusukkan pada lengan bawah sehingga larutandapat masuk ke dalam kulit. Kemudian kulit diamati untuk melihat apakah adareaksi  kemerahan, gatal, dan lain-lain.
2) Tes Patch: Zat yang diduga alergen ditempelkan pada kulit. Kemudian zat inidihapus setelah satu hingga dua hari untuk melihat apakah ada tanda-tanda reaksialergi.
3) Tes Darah: Sampel darah diambil untuk mengamati antibodi yang dibentuk tubuhterhadap obat tertentu.
4) Tes Provokasi: tes ini dilakukan dengan diberikan sejumlah kecil obat, kemudianjumlahnya ditingkatkan. Tes ini di bawah pengawasan ketat dokter dan di rumah sakityang memadai karena dapat menyebabkan reaksi alergi yang berat.

Apabila terjadi reaksi yang dicurigai akibat alergi obat, maka hentikan penggunaan obatdan segera ke dokter atau IGD. Penanganan segera perlu dilakukan terutama pada gejala berat(syok anafilaksis). Syok anafilaksis adalah kondisi gawat darurat yang dapat berakibat fatal, keadaan ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi multi organ tubuh.

Menghentikan penggunaan obat dapat menghilangkan reaksi alergi obat. Beberapa obatdigunakan untuk meredakan reaksi alergi obat, yaitu seperti obat antihistamin atau steroid. Untukgejala berat seperti anafilaktik sangat penting diberikan suntikan ephinephrine.

Prinsip pencegahan terjadinya alergi obat adalah menghindari obat yang memicu reaksi alergi. Sangat penting untuk mengnformasikan dokter atau tenaga medis terkait alergi terhadap obattertentu dan reaksi sebelumnya saat menjalani pengobatan atau tindakan medis. Dari fasilitaskesehatan biasanya akan memberikan informasi tertulis tentang obat-obat yang perlu dihindari(termasuk obat-obatan yang dijual bebas) pada pasien.



Hubungi Kami


Kontak

031 8347200 / 031 8436200
082257251113


Lokasi Kami

Jl. Raya Kendangsari 38 Surabaya
Jawa Timur




Subscribe


Mendaftarlah ke buletin RSIA Kendangsari untuk menerima semua berita dan diskon dari RSIA Kendangsari Surabaya









    Social Media


    Instagram

    @rsiakendangsari


    Youtube

    Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari


    Facebook

    @rsiakendangsarisurabaya




    Copyright by RSIA Kendangsari 2024. All rights reserved.



    Copyright by RSIA Kendangsari  2024. All rights reserved.