dr. Rulik Rufiati, Sp.A
Infeksi Saluran Kencing (ISK) pada anak adalah kondisi medis yang tidak boleh dianggap sepele. ISK terjadi ketika bakteri tumbuh di saluran kencing yang seharusnya steril. Jika tidak ditangani dengan tepat, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal permanen.
Menurut dr. Rulik Rufiati, Sp.A, ISK dapat menyerang bagian bawah (uretra dan kandung kemih) atau bagian atas (ureter dan ginjal). Perbedaan lokasi infeksi ini akan memengaruhi gejala yang muncul dan tingkat keparahannya.
🩺 Gejala ISK Berdasarkan Lokasi Infeksi
1. ISK Bagian Bawah
Gejala ringan, seperti:
- Nyeri saat buang air kecil
- Rasa tidak nyaman atau takut saat berkemih (pada bayi terlihat dari rewel/menangis)
2. ISK Bagian Atas
Gejala lebih serius dan sistemik, seperti:
- Demam tinggi yang naik turun
- Mual, muntah, dan dehidrasi
- Tampak lemas dan tidak nafsu makan
Jika anak mengalami demam berulang, muntah, atau terlihat sangat lemas, segera bawa ke dokter anak untuk evaluasi dan pengobatan.
👶 Faktor Risiko dan Pencegahan
📌 Anak Laki-laki: Fimosis
Fimosis (kulit kulup yang menyempit) dapat menyebabkan kotoran menumpuk dan memicu ISK. Jika infeksi berulang terjadi, pertimbangkan sunat (sirkumsisi), yang aman dilakukan sejak bayi dan memudahkan kebersihan area genital.
📌 Anak Perempuan: Uretra Lebih Pendek
Secara anatomi, uretra perempuan lebih pendek dan dekat ke anus, memudahkan masuknya bakteri. Oleh karena itu, pembersihan area kelamin dengan benar sangat penting.
✅ Tips Pencegahan Harian:
- Bersihkan dari depan ke belakang, bukan sebaliknya
- Gunakan air mengalir, hindari sabun berpewangi/tisu basah
- Ganti popok maksimal setiap 3 jam
- Mulai toilet training sejak usia 1.5–2 tahun
- Pastikan anak cukup minum air putih
- Edukasi pengasuh tentang kebersihan pribadi anak
💊 Pengobatan dan Risiko Komplikasi
ISK biasanya ditangani dengan antibiotik selama 7–10 hari. Penting untuk menyelesaikan seluruh resep, bahkan jika gejala sudah membaik, agar bakteri benar-benar hilang dan tidak kebal terhadap obat.
Jika kondisi anak parah (demam tinggi, muntah, dehidrasi), rawat inap mungkin diperlukan untuk pemberian cairan infus dan pemantauan intensif.
🧠 Komplikasi serius dari ISK yang tidak ditangani:
- Scar ginjal (kerusakan jaringan ginjal)
- Hipertensi
- Gagal ginjal kronis di masa depan
🧃 Peran Nutrisi dan Cairan
Anak yang bergizi baik dan cukup minum akan pulih lebih cepat. Untuk bayi, ASI memberikan perlindungan imunologis tambahan, tapi pastikan jumlah yang dikonsumsi mencukupi. Status gizi dan hidrasi yang baik adalah fondasi utama pemulihan.
🙋 FAQ: Tanya Jawab Seputar ISK pada Anak
1. Apakah ISK pada bayi bisa sembuh total?
Ya, dengan pengobatan tepat dan pencegahan berulangnya infeksi, ISK dapat sembuh total tanpa komplikasi.
2. Kapan anak perlu rawat inap karena ISK?
Jika anak mengalami demam tinggi, muntah hebat, dehidrasi, atau tidak dapat minum dengan baik.
3. Apakah sunat wajib untuk mencegah ISK?
Tidak wajib, tapi sangat direkomendasikan jika anak laki-laki sering mengalami ISK berulang akibat fimosis.
4. Bolehkah menggunakan tisu basah untuk membersihkan anak?
Sebisa mungkin hindari tisu basah, terutama yang berpewangi, karena dapat mengiritasi kulit dan mengganggu flora normal.
📣 Konsultasikan Segera Jika Anak Anda Mengalami Gejala ISK
Jangan tunda untuk memeriksakan anak Anda jika menunjukkan tanda-tanda ISK. Semakin cepat diobati, semakin kecil risiko komplikasi.
📍 Hubungi Kami:
📍 RSIA Kendangsari – Jl. Raya Kendangsari No. 38 Surabaya
📱(031) 8437200/8436200
💬 WhatsApp: https://wa.me/6282257251113
🌐 Website: https://rsia.kendangsari.com/