close-up-beautiful-black-baby.webp

Menangis adalah hal normal pada bayi dan merupakan cara utama mereka berkomunikasi di awal kehidupannya. Namun, saat bayi menangis terus-menerus dan sulit ditenangkan, orang tua sering kali merasa cemas atau bingung.

Ada berbagai penyebab bayi menangis, sebagian besar masih tergolong wajar dan bisa diatasi dengan pendekatan yang tepat.

Penyebab Umum Bayi Menangis

  1. Lapar
    Tangisan bayi sering kali menjadi tanda ia butuh ASI atau susu formula.
  2. Popok Basah atau Kotor
    Popok yang tidak nyaman bisa membuat bayi rewel.
  3. Butuh Pelukan atau Sentuhan
    Bayi sering menangis karena ingin digendong, dipeluk, atau merasa kesepian.
  4. Kelelahan
    Bayi yang terlalu lelah justru lebih sulit tidur sehingga makin rewel.
  5. Ketidaknyamanan Perut
    Kembung, masuk angin, atau belum bersendawa setelah menyusu bisa membuat bayi menangis lebih lama.
  6. Suhu Ruangan Tidak Nyaman
    Terlalu panas atau terlalu dingin dapat membuat bayi merasa tidak nyaman.
  7. Tumbuh Gigi
    Nyeri atau gatal pada gusi saat tumbuh gigi bisa memicu tangisan.

Kapan Harus Waspada?

Tangisan bayi perlu diwaspadai jika disertai gejala lain, seperti:

  • Demam.
  • Muntah atau diare.
  • Tampak lemas atau tidak responsif.

Jika hal ini terjadi, segera bawa bayi ke dokter untuk memastikan kondisinya aman.

Kesimpulan

Menangis bukan tanda bayi nakal atau sekadar “manja”. Itu adalah cara mereka menyampaikan rasa lapar, tidak nyaman, atau butuh perhatian. Dengan kesabaran, kasih sayang, dan memahami penyebab tangisannya, orang tua bisa membantu bayi merasa lebih tenang dan nyaman.

👉 Jika si kecil sering menangis tanpa sebab yang jelas atau menunjukkan gejala tidak biasa, jangan ragu berkonsultasi dengan dokter anak di RSIA Kendangsari.
📞 Hubungi kami melalui WhatsApp 082257251113 untuk membuat janji pemeriksaan dan dapatkan pendampingan terbaik untuk tumbuh kembang buah hati Anda.


pregnant-woman.webp

Trimester ketiga (usia kehamilan 28–40 minggu) adalah periode kritis menjelang persalinan. Pada fase ini, janin berkembang pesat dan tubuh ibu mengalami banyak perubahan. Meski sebagian besar kehamilan berjalan normal, ada beberapa tanda bahaya yang perlu diwaspadai karena dapat mengancam keselamatan ibu maupun janin.

1. Perdarahan dari Jalan Lahir

Perdarahan pada trimester 3 bisa menjadi tanda kondisi serius seperti plasenta previa (plasenta menutupi jalan lahir) atau solusio plasenta (plasenta lepas sebelum waktunya). Keduanya berisiko tinggi dan perlu ditangani segera.

2. Gerakan Janin Berkurang atau Tidak Terasa

Normalnya, ibu hamil merasakan gerakan janin minimal 10 kali dalam 12 jam. Jika gerakan berkurang drastis atau hilang, bisa jadi janin mengalami kekurangan oksigen atau distress.

3. Nyeri Perut Hebat & Kontraksi Sebelum Waktunya

Nyeri perut mendadak dan sangat kuat dapat menandakan persalinan prematur atau masalah pada plasenta.

4. Pecah Ketuban Sebelum Waktunya

Jika cairan ketuban merembes atau keluar deras sebelum persalinan dimulai, risiko infeksi dan kelahiran prematur akan meningkat.

5. Sakit Kepala Berat, Pandangan Kabur, dan Bengkak pada Wajah/Tangan

Gejala ini sering terkait dengan preeklamsia (tekanan darah tinggi pada kehamilan). Jika tidak segera diatasi, bisa berkembang menjadi eklamsia yang berbahaya karena disertai kejang.

6. Demam Tinggi atau Kejang

Demam bisa menjadi tanda infeksi serius. Sementara kejang pada ibu hamil, apalagi dengan hipertensi, harus segera mendapatkan penanganan medis.

7. Sesak Napas Parah atau Nyeri Dada

Meski sesak napas ringan normal pada trimester 3, sesak napas berat, mendadak, atau disertai nyeri dada bisa menjadi tanda kondisi darurat.

Kesimpulan

Mewaspadai tanda bahaya pada trimester 3 sangat penting untuk mencegah komplikasi. Jika ibu hamil mengalami salah satu tanda di atas, segera hubungi tenaga kesehatan atau pergi ke fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

👉 RSIA Kendangsari siap mendampingi Bunda di setiap fase kehamilan, termasuk pemeriksaan dan penanganan risiko pada trimester akhir.
📞 Konsultasi dengan dokter kandungan kami melalui WhatsApp 082257251113 atau kunjungi langsung RSIA Kendangsari untuk layanan pemeriksaan kehamilan yang aman dan menyeluruh.


young-pregnant-woman-having-toxicosis-first-trimester.webp

Mual saat hamil, atau yang sering disebut morning sickness, adalah gejala umum yang dialami oleh sebagian besar ibu hamil—terutama di trimester pertama. Meski disebut morning sickness, rasa mual sebenarnya bisa muncul kapan saja: pagi, siang, sore, bahkan malam hari.

Penyebab Mual Saat Hamil

Beberapa faktor yang membuat ibu hamil sering mual antara lain:

  1. Perubahan Hormon
    Produksi hormon hCG (human chorionic gonadotropin) meningkat pesat di awal kehamilan dan bisa memicu rasa mual.
  2. Peningkatan Estrogen
    Kadar estrogen yang tinggi juga dapat memengaruhi sistem pencernaan sehingga ibu lebih mudah merasa mual.
  3. Indra Penciuman Lebih Sensitif
    Aroma parfum, asap, atau makanan tertentu dapat lebih mudah memicu rasa mual.
  4. Stres dan Kelelahan
    Perubahan emosi dan kondisi tubuh yang lelah memperparah keluhan mual.
  5. Perut Kosong atau Asam Lambung
    Tidak makan dalam waktu lama atau naiknya asam lambung bisa membuat mual semakin terasa.

Cara Mengatasi Mual Saat Hamil

Berikut beberapa cara sederhana yang bisa membantu:

Makan sedikit tapi sering – hindari perut kosong.
Hindari makanan pemicu mual seperti pedas, berlemak, atau berbau tajam.
Minum jahe atau teh herbal – jahe dan peppermint dikenal bisa membantu meredakan mual.
Cukup istirahat – tubuh yang lelah lebih rentan mual.
Kelola stres dengan relaksasi, napas dalam, atau mendengarkan musik.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasi ke dokter bila:

  • Mual disertai muntah parah hingga tidak bisa makan/minum.
  • Berat badan turun drastis.
  • Muncul tanda dehidrasi seperti mulut kering, lemas, atau jarang buang air kecil.

Gejala tersebut bisa menjadi tanda hyperemesis gravidarum, yang memerlukan penanganan medis segera.

Kesimpulan

Mual saat hamil adalah hal yang wajar dan biasanya mereda setelah trimester pertama. Meski bisa mengganggu aktivitas, ada banyak cara alami untuk meredakannya. Yang penting, jaga pola makan, istirahat cukup, dan segera cari bantuan medis bila keluhan semakin parah.

👉 RSIA Kendangsari siap mendampingi Bunda selama kehamilan.
Dengan layanan pemeriksaan kehamilan lengkap, dokter spesialis kandungan berpengalaman, dan fasilitas nyaman, kesehatan Bunda dan si kecil akan lebih terjamin.
📞 Informasi selengkapnya hubungi Layanan Pelanggan kami di WhatsApp 082257251113


laughing-baby-laying-bed.webp

Pertanyaan yang sering muncul dari para orang tua baru adalah, “Apakah bayi boleh tidur menggunakan AC?”
Jawabannya: boleh, asalkan digunakan dengan cara yang tepat.

Tidur di ruangan ber-AC justru bisa membantu bayi tidur lebih nyenyak, karena suhu yang nyaman mencegah bayi merasa gerah dan rewel—terutama di iklim tropis seperti Indonesia.

Suhu Ideal untuk Bayi

Suhu ruangan yang disarankan adalah 22°C – 26°C.

  • Jika terlalu dingin, bayi bisa menggigil.
  • Jika terlalu panas, bayi bisa berkeringat, dehidrasi, bahkan berisiko sudden infant death syndrome (SIDS).

Menjaga suhu tetap stabil sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan si kecil.

Tips Aman Menggunakan AC untuk Bayi

Agar bayi tetap nyaman, orang tua bisa menerapkan beberapa tips berikut:
✅ Jangan arahkan hembusan AC langsung ke tubuh bayi.
✅ Gunakan mode swing agar angin menyebar merata.
✅ Pakaikan baju tidur yang nyaman dan menutup tubuh.
✅ Gunakan humidifier bila udara terasa kering.
✅ Rutin membersihkan filter AC agar bebas debu dan kuman.

Waspadai Tanda Bayi Tidak Nyaman

Segera perhatikan bila bayi menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • Menggigil atau kulit tampak kebiruan.
  • Pilek berkepanjangan atau hidung tersumbat.
  • Kulit terlalu kering hingga muncul ruam.

Jika gejala ini muncul, segera sesuaikan suhu ruangan atau konsultasikan dengan dokter anak.

Kesimpulan

Bayi boleh tidur di ruangan ber-AC selama penggunaannya aman dan sesuai aturan. Dengan suhu yang sejuk, sirkulasi udara yang baik, dan perhatian ekstra dari orang tua, tidur si kecil akan lebih nyenyak dan mendukung tumbuh kembangnya.

👉 Butuh konsultasi lebih lanjut seputar kesehatan bayi?
Tim dokter anak di RSIA Kendangsari siap membantu memberikan solusi terbaik untuk tumbuh kembang si kecil.
📞 Hubungi kami atau buat janji konsultasi melalui WhatsApp 082257251113.


portrait-happy-boy-smiling.webp

Setiap orang tua pasti berharap si kecil lahir sehat dan tumbuh sempurna. Namun, ada kondisibawaan lahir yang cukup sering terjadi, yaitu bibir sumbing (cleft lip) dan langit-langitsumbing (cleft palate). Kondisi ini membuat adanya celah pada bibir atas atau langit-langitmulut, dan terkadang bisa terjadi bersamaan.

Walau terdengar menakutkan, Bunda dan Ayah tidak perlu merasa bersalah. Penyebabkondisi ini biasanya merupakan kombinasi faktor genetik dan lingkungan, misalnyakekurangan asam folat saat hamil, paparan obat tertentu, atau faktor lain yang tidak bisasepenuhnya dicegah. Kondisi ini sudah terbentuk sejak bayi masih dalam kandungan, tepatnya di trimester pertama kehamilan.

Apa Dampaknya bagi Anak?

Anak dengan bibir sumbing atau langit-langit sumbing bisa mengalami beberapa tantangan, seperti:

Kesulitan menyusu atau makan.
Gangguan bicara dan pendengaran.
Rasa minder atau masalah sosial saat tumbuh besar, bila tidak segera ditangani.

Namun, kabar baiknya: bibir sumbing dan langit-langit sumbing bisa diobati.

Bagaimana Penanganannya?

Perawatan biasanya dimulai dengan operasi bibir sebelum anak berusia 1 tahun. Setelah itu, anak mungkin memerlukan operasi lanjutan, terapi wicara, serta perawatan gigi dan ortodontihingga usia remaja. Jadi, ini adalah perjalanan panjang yang perlu didampingi dengan penuhkasih sayang.

Peran Orang Tua Sangat Besar

Di balik setiap langkah medis, dukungan orang tua adalah kunci. Deteksi dini, perhatianpenuh, serta dukungan emosional akan sangat membantu si kecil tumbuh percaya diri. Konsultasi rutin dengan dokter spesialis juga penting agar perawatan berjalan sesuaikebutuhan anak.

🌸 Kesimpulan

Bibir sumbing dan langit-langit sumbing bukan akhir dari segalanya. Dengan penangananmedis yang tepat dan dukungan penuh keluarga, anak tetap bisa tumbuh sehat, ceria, dan percaya diri.

👉 Jika Bunda dan Ayah ingin tahu lebih banyak tentang perawatan bibir sumbing & langit-langit sumbing, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter spesialis di RSIA Kendangsari. Kami siap mendampingi setiap langkah perjalanan si kecil menuju senyumanterbaiknya.

Karena setiap senyum anak adalah kebahagiaan terbesar bagi keluarga.


9540086.webp

Kehilangan kehamilan tentu menjadi hal yang sangat ditakuti setiap ibu hamil. Keguguranadalah kondisi berhentinya kehamilan sebelum usia 20 minggu. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari kelainan kromosom, infeksi, gangguan hormon, masalah pada rahim, hingga gayahidup yang kurang sehat.

Meski seringkali penyebab pasti tidak bisa diidentifikasi, penting bagi Bunda untukmengenali tanda-tandanya sejak awal agar bisa segera mendapatkan pertolongan.

🚨 Siapa yang Berisiko Lebih Tinggi?

Seorang wanita memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran jika:

Usia lebih dari 35 tahun
Memiliki penyakit tertentu (seperti diabetes, gangguan tiroid)
Pernah mengalami keguguran berulang (>3 kali)
Obesitas
Perokok aktif maupun pasif
Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang

🔎 Tanda-Tanda Keguguran

Keguguran bisa dibagi menjadi dua kondisi:

👉 Keguguran yang masih bisa dipertahankan:

Perdarahan ringan atau sedang
Kram perut bawah atau nyeri punggung
Mulut rahim masih tertutup
Hasil USG menunjukkan janin masih utuh

👉 Keguguran yang tidak bisa dipertahankan:

Perdarahan banyak, kadang disertai gumpalan darah
Kram perut bawah hebat
Mulut rahim mulai terbuka
Keluar jaringan/gumpalan darah dari vagina
USG menunjukkan janin tidak dapat dipertahankan

Jika Bunda mengalami gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter kandungan untukmendapatkan penanganan yang tepat.

🌱 Cara Mencegah Keguguran

Tidak semua keguguran bisa dicegah, tetapi Bunda bisa menurunkan risikonya denganmenjaga kesehatan sejak awal kehamilan:

1. Terapkan gaya hidup sehat (olahraga ringan, makan bergizi, tidur cukup, dan kelolastres).
2. Cukupi kebutuhan cairan harian.
3. Konsumsi vitamin hamil sesuai anjuran dokter.
4. Hindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang.
5. Batasi kafein.
6. Waspadai paparan radiasi, bahan kimia, dan penyakit menular.
7. Rutin kontrol ke dokter kandungan.
8. Segera obati infeksi bila ada keluhan.

💖 Ingat, Bunda Tidak Sendiri

Mengalami perdarahan atau kram saat hamil bisa membuat panik, tetapi jangan menundauntuk mencari pertolongan medis. Semakin cepat diperiksa, semakin besar peluangkehamilan bisa dipertahankan.

👉 Yuk, jadwalkan pemeriksaan rutin di RSIA Kendangsari.
Tim dokter kandungan kami siap mendampingi Bunda dengan penuh perhatian, agar perjalanan kehamilan lebih sehat dan tenang.

Karena setiap detik bersama buah hati dalam kandungan sangatlah berharga.


3415150.webp

Banyak ibu menyusui sering bertanya: Kalau saya sakit, bolehkah minum obat? Aman tidakuntuk bayi?”
Jawabannya: sebagian besar obat aman dikonsumsi saat menyusui, karena hanya masukke ASI dalam jumlah sangat kecil. Namun, pemilihan obat tetap harus hati-hati dan sebaiknyasesuai arahan dokter.

Obat yang Umumnya Aman

Beberapa obat sehari-hari terbukti aman untuk ibu menyusui, di antaranya:

Parasetamol & Ibuprofenaman untuk meredakan nyeri dan demam.
Antibiotik golongan penisilin & sefalosporinumumnya aman, meski bayiprematur perlu pengawasan khusus.
Obat psikiatri tertentu (misalnya sertraline, paroxetine)sering dipilih karenaprofil keamanannya baik.

⚠️ Obat yang Sebaiknya Dihindari

Meski banyak yang aman, ada juga obat yang berisiko:

Pseudoephedrine, estrogen, diuretikbisa menurunkan produksi ASI.
Obat kemoterapi (methotrexate, cyclosporine)berbahaya untuk bayi.
Obat batuk/flu dengan kodein atau antihistamin sedatifbisa bikin bayimengantuk atau rewel.

📝 Tips Aman Minum Obat Saat Menyusui

Konsultasi dulu dengan dokter atau konselor laktasi.
Gunakan dosis efektif paling rendah.
Minum obat setelah menyusui, supaya kadar obat menurun sebelum sesi berikutnya.
Perhatikan reaksi bayi (kantuk, rewel, diare).
Tidak perlu buru-buru “pump and dump” bila obat yang dipakai aman.

🌷 Kesimpulan

Ibu menyusui tidak harus berhenti memberi ASI hanya karena minum obat. Denganpemilihan obat yang tepat dan arahan dokter, Bunda bisa tetap sehat tanpa mengganggutumbuh kembang si kecil.

👉 Jika Bunda sedang menyusui dan harus mengonsumsi obat, jangan ragu konsultasi kedokter. Tim RSIA Kendangsari siap mendampingi Bunda memilih obat yang aman, agar kesehatan tetap terjaga dan si kecil terus mendapat ASI terbaiknya.

Karena ibu yang sehat, adalah kebaikan untuk buah hati juga.


21200779.webp

dr. Rulik Rufiati, Sp.A

Infeksi Saluran Kencing (ISK) pada anak adalah kondisi medis yang tidak boleh dianggap sepele. ISK terjadi ketika bakteri tumbuh di saluran kencing yang seharusnya steril. Jika tidak ditangani dengan tepat, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal permanen.

Menurut dr. Rulik Rufiati, Sp.A, ISK dapat menyerang bagian bawah (uretra dan kandung kemih) atau bagian atas (ureter dan ginjal). Perbedaan lokasi infeksi ini akan memengaruhi gejala yang muncul dan tingkat keparahannya.

pastedGraphic.png

🩺 Gejala ISK Berdasarkan Lokasi Infeksi

1. ISK Bagian Bawah
Gejala ringan, seperti:

  • Nyeri saat buang air kecil
  • Rasa tidak nyaman atau takut saat berkemih (pada bayi terlihat dari rewel/menangis)

2. ISK Bagian Atas
Gejala lebih serius dan sistemik, seperti:

  • Demam tinggi yang naik turun
  • Mual, muntah, dan dehidrasi
  • Tampak lemas dan tidak nafsu makan

Jika anak mengalami demam berulang, muntah, atau terlihat sangat lemas, segera bawa ke dokter anak untuk evaluasi dan pengobatan.

pastedGraphic.png

👶 Faktor Risiko dan Pencegahan

📌 Anak Laki-laki: Fimosis

Fimosis (kulit kulup yang menyempit) dapat menyebabkan kotoran menumpuk dan memicu ISK. Jika infeksi berulang terjadi, pertimbangkan sunat (sirkumsisi), yang aman dilakukan sejak bayi dan memudahkan kebersihan area genital.

📌 Anak Perempuan: Uretra Lebih Pendek

Secara anatomi, uretra perempuan lebih pendek dan dekat ke anus, memudahkan masuknya bakteri. Oleh karena itu, pembersihan area kelamin dengan benar sangat penting.

Tips Pencegahan Harian:

  • Bersihkan dari depan ke belakang, bukan sebaliknya
  • Gunakan air mengalir, hindari sabun berpewangi/tisu basah
  • Ganti popok maksimal setiap 3 jam
  • Mulai toilet training sejak usia 1.5–2 tahun
  • Pastikan anak cukup minum air putih
  • Edukasi pengasuh tentang kebersihan pribadi anak

pastedGraphic.png

💊 Pengobatan dan Risiko Komplikasi

ISK biasanya ditangani dengan antibiotik selama 7–10 hari. Penting untuk menyelesaikan seluruh resep, bahkan jika gejala sudah membaik, agar bakteri benar-benar hilang dan tidak kebal terhadap obat.

Jika kondisi anak parah (demam tinggi, muntah, dehidrasi), rawat inap mungkin diperlukan untuk pemberian cairan infus dan pemantauan intensif.

🧠 Komplikasi serius dari ISK yang tidak ditangani:

  • Scar ginjal (kerusakan jaringan ginjal)
  • Hipertensi
  • Gagal ginjal kronis di masa depan

pastedGraphic.png

🧃 Peran Nutrisi dan Cairan

Anak yang bergizi baik dan cukup minum akan pulih lebih cepat. Untuk bayi, ASI memberikan perlindungan imunologis tambahan, tapi pastikan jumlah yang dikonsumsi mencukupi. Status gizi dan hidrasi yang baik adalah fondasi utama pemulihan.

pastedGraphic.png

🙋 FAQ: Tanya Jawab Seputar ISK pada Anak

1. Apakah ISK pada bayi bisa sembuh total?
Ya, dengan pengobatan tepat dan pencegahan berulangnya infeksi, ISK dapat sembuh total tanpa komplikasi.

2. Kapan anak perlu rawat inap karena ISK?
Jika anak mengalami demam tinggi, muntah hebat, dehidrasi, atau tidak dapat minum dengan baik.

3. Apakah sunat wajib untuk mencegah ISK?
Tidak wajib, tapi sangat direkomendasikan jika anak laki-laki sering mengalami ISK berulang akibat fimosis.

4. Bolehkah menggunakan tisu basah untuk membersihkan anak?
Sebisa mungkin hindari tisu basah, terutama yang berpewangi, karena dapat mengiritasi kulit dan mengganggu flora normal.

pastedGraphic.png

📣 Konsultasikan Segera Jika Anak Anda Mengalami Gejala ISK

Jangan tunda untuk memeriksakan anak Anda jika menunjukkan tanda-tanda ISK. Semakin cepat diobati, semakin kecil risiko komplikasi.

📍 Hubungi Kami:

📍 RSIA Kendangsari – Jl. Raya Kendangsari No. 38 Surabaya
📱(031) 8437200/8436200
💬 WhatsApp: https://wa.me/6282257251113
🌐 Website: https://rsia.kendangsari.com/


fertility-still-life-arrangement.webp

dr, Bella Amanda, Sp.And

Masalah kesuburan sering dianggap sebagai isu wanita. Padahal, pria berkontribusi hingga 50% dari total kasus infertilitas. Oleh karena itu, memahami dan menjaga kesehatan reproduksi pria sama pentingnya dalam upaya pasangan untuk memiliki anak.

Menurut dr. Bella Amanda, dokter spesialis andrologi, sekitar 30% kasus infertilitas disebabkan sepenuhnya oleh faktor pria, sementara sisanya melibatkan kombinasi faktor pria dan wanita. Ini menjadi dasar pentingnya pria turut serta aktif dalam proses evaluasi kesuburan.

pastedGraphic.png

🧪 Bagaimana Cara Menilai Kesuburan Pria?

1. Analisis Sperma

Merupakan tes utama yang dilakukan untuk menilai kualitas dan kuantitas sperma. Pemeriksaan ini meliputi:

  • Jumlah (konsentrasi) sperma
  • Pergerakan sperma (motilitas)
  • Bentuk normal sperma (morfologi)

2. Pemeriksaan Fisik & Riwayat Medis

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengevaluasi riwayat medis untuk mendeteksi kondisi yang mungkin memengaruhi kesuburan, seperti varikokel, infeksi, atau kelainan hormon.

pastedGraphic.png

⚠️ Syarat Sebelum Analisis Sperma

Agar hasil tes akurat, beberapa hal perlu diperhatikan:

  • Abstinensia: Tidak ejakulasi minimal 2 hari, maksimal 7 hari sebelum tes.
  • Kondisi tubuh fit: Hindari tes saat sakit (demam, flu).
  • Istirahat cukup: Kurang tidur bisa memengaruhi kualitas sperma.

Hasil bisa berfluktuasi, sehingga disarankan mengulang tes 2–3 kali dengan jeda minimal satu bulan, agar didapatkan hasil yang representatif.

pastedGraphic.png

🥗 Cara Meningkatkan Kualitas Sperma

💡 Perubahan Gaya Hidup Positif:

  • Konsumsi makanan kaya antioksidan: Buah-buahan, sayur hijau, kacang-kacangan
  • Hindari makanan berlemak tinggi dan olahan
  • Turunkan berat badan jika obesitas (Indeks Massa Tubuh penting!)
  • Rutin olahraga ringan: Jalan kaki 30 menit, 3–5 kali per minggu

🚫 Hindari Kebiasaan yang Merusak:

  • Celana terlalu ketat: Meningkatkan suhu testis, menurunkan produksi sperma
  • Rokok, alkohol, dan narkoba: Merusak kualitas sperma
  • “Obat kuat” tanpa resep: Bisa berbahaya, terutama bagi jantung
  • Obat herbal/jamu tidak terstandar: Dosis dan isi sering tak jelas

pastedGraphic.png

🧠 Mitos vs Fakta Tentang Kesuburan Pria

Mitos: Pria subur seumur hidup
Fakta: Kualitas sperma menurun seiring usia dan gaya hidup

Mitos: Celana ketat hanya soal kenyamanan
Fakta: Suhu testis yang tinggi bisa menurunkan produksi sperma

Mitos: Obat kuat bisa menyuburkan
Fakta: Obat kuat bukan untuk meningkatkan kesuburan, dan bisa berbahaya jika dikonsumsi sembarangan

pastedGraphic.png

🙋 FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Kesuburan Pria

1. Apakah analisis sperma sakit atau memalukan?
Tidak. Prosedur ini bersifat pribadi dan aman, dilakukan di ruang khusus dengan privasi terjaga.

2. Berapa kali saya harus tes sperma?
Idealnya 2–3 kali dengan jeda 1 bulan untuk hasil yang lebih akurat.

3. Kapan harus konsultasi ke dokter androlog?
Jika sudah menikah >1 tahun dan belum ada kehamilan, atau punya riwayat gangguan ereksi, varikokel, infeksi kelamin, atau gaya hidup tidak sehat.

4. Apa saya harus minum suplemen?
Tidak selalu. Dokter akan merekomendasikan suplemen atau pengobatan berdasarkan hasil evaluasi dan kebutuhan individu.

pastedGraphic.png

📣 Ayo Periksa Kesehatan Sperma Anda Hari Ini

Menunda evaluasi kesuburan hanya akan memperpanjang proses kehamilan. Dengan pemeriksaan sederhana seperti analisis sperma, Anda bisa mengambil langkah pertama yang tepat.

💬 Konsultasi dengan Dokter Androlog

RSIA Kendangsari menyediakan layanan pemeriksaan dan konsultasi kesuburan pria bersama dr. Bella Amanda, Sp.And

📍 Hubungi Kami:

📍 RSIA Kendangsari – Jl. Raya Kendangsari No. 38 Surabaya
📱(031) 8437200/8436200
💬 WhatsApp: https://wa.me/6282257251113
🌐 Website: https://rsia.kendangsari.com/


doctor-holding-syringe-vaccine.webp

dr. Ainul Rofik, Sp.An-KIC

Anestesi memegang peranan penting dalam memastikan proses persalinan berjalan dengan nyaman dan aman, baik untuk ibu maupun bayi. Tidak hanya terbatas pada persalinan sesar (SC), anestesi juga dapat diterapkan dalam persalinan normal, melalui metode seperti painless labor (persalinan tanpa nyeri).

🌸 Anestesi pada Persalinan Normal

Untuk persalinan normal, teknik seperti epidural atau kombinasi anestesi regional membantu mengurangi rasa sakit tanpa menghambat kontraksi. Kateter steril dipasang di punggung dan obat anestesi diberikan menggunakan syringe pump. Prosedur ini biasanya dilakukan saat pembukaan leher rahim mencapai 4–6 cm, tergantung pada kehamilan pertama atau selanjutnya.

🩺 Diskusikan dengan dokter kandungan atau dokter anestesi Bunda sejak usia kehamilan 7–8 bulan jika tertarik menggunakan painless labor.

🔍 Anestesi pada Persalinan Sesar (SC)

Untuk SC, anestesi regional seperti spinal atau epidural adalah pilihan utama. Prosedur ini dilakukan secara steril dan memungkinkan pasien tetap sadar selama operasi. Dokter anestesi akan terus memantau kondisi Bunda dan membantu menciptakan suasana yang tenang selama tindakan.

Kini, metode ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery) juga memungkinkan pemulihan lebih cepat dengan manajemen nyeri multimodal dan puasa yang lebih singkat.

pastedGraphic.png

🚫 Meluruskan Mitos Seputar Anestesi Persalinan

Mitos Fakta Medis
Anestesi regional membahayakan janin Tidak benar. Obat tidak masuk ke sirkulasi janin.
Tidak bisa Inisiasi Menyusu Dini (IMD) setelah SC Bisa, kecuali ada kondisi medis darurat.
ASI lambat keluar setelah SC Tidak sepenuhnya benar; banyak faktor yang memengaruhi.
Anestesi total menyebabkan halusinasi Jarang terjadi dengan obat modern.
Sekali SC, tetap SC Persalinan normal setelah SC (VBAC) mungkin dilakukan.

pastedGraphic.png

📌 FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Anestesi Persalinan

1. Kapan waktu terbaik untuk diskusi tentang anestesi persalinan?
Idealnya pada trimester ketiga, sekitar usia kehamilan 7–8 bulan.

2. Apakah anestesi membuat saya kehilangan kesadaran?
Tidak, kecuali menggunakan anestesi total. Metode seperti spinal dan epidural memungkinkan Bunda tetap sadar.

3. Apakah saya tetap bisa menyusui setelah operasi?
Ya, anestesi regional tidak memengaruhi produksi ASI secara signifikan.

4. Apakah anestesi terasa sakit saat disuntikkan?
Biasanya hanya terasa sedikit seperti dicubit atau nyeri singkat saat jarum masuk.

pastedGraphic.png

👩‍⚕️ Konsultasikan Rencana Persalinan Bunda

Jika Bunda sedang merencanakan persalinan dan ingin tahu lebih banyak tentang opsi anestesi yang tersedia, konsultasikan dengan dokter kandungan dan dokter anestesi Bunda.

📞 Hubungi Kami

📍 RSIA Kendangsari – Jl. Raya Kendangsari No. 38 Surabaya
📱(031) 8437200/8436200
💬 WhatsApp: https://wa.me/6282257251113
🌐 Website: https://rsia.kendangsari.com/




Hubungi Kami


Kontak

031 8347200 / 031 8436200
082257251113


Lokasi Kami

Jl. Raya Kendangsari 38 Surabaya
Jawa Timur




Subscribe


Mendaftarlah ke buletin RSIA Kendangsari untuk menerima semua berita dan diskon dari RSIA Kendangsari Surabaya





    Social Media


    Instagram

    @rsiakendangsari


    Youtube

    Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari


    Facebook

    @rsiakendangsarisurabaya




    Copyright by RSIA Kendangsari 2024. All rights reserved.



    Copyright by RSIA Kendangsari  2024. All rights reserved.