Bisakah memilih gender untuk calon bayi Ayah Bunda? Jawabannya BISA, secara teknis hal tersebut dimungkinkan. Pemilihan gender calon buah hati dapat diusahakan dengan beberapa cara, mulai dari cara yang sederhana hingga yang “canggih”. Tentunya probabilitas untuk mendapatkan gender seperti yang diinginkan akan lebih tinggi jika menggunakan cara yang “canggih” bila dibandingkan dengan yang sederhana.
Sebelum kita bahas lebih lanjut, Ayah Bunda perlu tahu bahwa sperma mengandung 1 pasang kromosom “X” dan “Y” (XY), sedangkan ovum mengandung 1 pasang kromsom “X” dan “X” (XX). Kromosom X jalannya lebih lambat daripada Y, X lebih menyukai suasana asam, sedang Y lebih menyukai suasana basa. Apabila kromosom X dari sperma bertemu dengan X dari ovum maka akan terbentuk embrio gender perempuan, sedang bila kromosom Y dari sperma bertemu dengan X dari ovum maka akan terbentuk embrio gender laki-laki.
Memilih Jenis Kelamin Bayi Laki-Laki (Kromosom XY)
Calon Bunda disarankan untuk lebih banyak mengkonsumsi menu ikan dan menghindari menu daging pada makanan sehari-hari. Secara medis ikan akan menghasilkan zat yang menyebabkan pH vagina menjadi lebih basa, sehingga daya tahan kromosom Y di vagina lebih lama. Selain itu, dapat juga dengan melakukan hubungan suami istri pada saat ovulasi. Untuk menentukan ovulasi ini agak sulit apabila pola haid ibu tidak teratur sehingga bisa disiasati dengan pemeriksaan/tes kesuburan yang biasa dijual dipasaran. Dalam kondisi normal, ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14 atau ke-15 dihitung mulai hari pertama haid. Ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa sang istri diharapkan bisa terjadi orgasme terlebih dahulu sebelum terjadinya ejakulasi suami dikarenakan akan membuat suasana pH vagina menjadi lebih basa, yaitu suasana yang disukai oleh kromosom Y pada sperma. Untuk cairan bilas, dapat digunakan campuran dari 1 sendok soda kue yang dilarutkan dengan 1,5 liter air (untuk bilas vagina sebelum maupun setelah berhubungan)
Memilih Jenis Kelamin Bayi Perempuan (Kromosom XX)
Kebalikan dengan cara sebelumnya, calon Bunda disarankan banyak mengkonsumsi daging dibandingkan ikan untuk memunculkan suasana pH yang lebih asam di vagina sehingga sel sperma dengan kromosom Y tidak tahan dengan suasana pH tersebut. Selain itu, disarankan untuk berhubungan 1 – 2 hari sebelum ovulasi, oleh karena sperma dengan kromosom X itu berjalan lebih lambat dan dapat bertahan hingga 2-3 hari sedangkan kromosom Y itu berjalan lebih cepat tapi mati dalam waktu 1 hari. Istri tidak perlu orgasme lebih dulu, sehingga bisa orgasme setelah terjadinya ejakulasi sperma.
Calon Ayah Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini. Bila ingin mengetahui kapan ovulasi terjadi, bisa menggunakan alat tes kesuburan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Disamping cara-cara sederhana tersebut diatas, ada beberapa cara yang lebih “canggih” yang dapat digunakan salah satunya dengan melakukan inseminasi yaitu dengan pemilihan sperma. Cara ini tingkat keberhasilannya mencapai 80-90 %. Untuk tingkat akurasi yang mendekati 100% dapat digunakan teknik bayi tabung (IVF) dengan PGD (Preimplantion Genetics).
Adapun hal penting yang harus diingat ialah tugas kita sebagai manusia adalah berusaha, selebihnya tetap Tuhanlah yang menentukan hasil akhirnya. Mempersiapkan mental juga tidak kalah pentingnya apabila ternyata jenis kelamin calon bayi tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Semoga berhasil
Dr. dr. Hendra S. Ratsmawan, Sp.OG