MANFAAT DAN KEAMANAN VAKSIN
Hingga saat ini, di 194 negara justru menyatakan bahwa imunisasi terbukti aman dan bermanfaat, termasuk 34 negara dengan mayoritas penduduk muslim tetap gencar melakukan imunisasi rutin agar lebih dari 85% bayi dan anak terlindung dari penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi. Beberapa penyakit yang dapat dicegah melalui Imunisasi adalah Penyakit TBC Tuberkulosis), Difteri, Pertusis (batuk 100 hari), Tetanus, Poliomielitis, Campak, Hepatitis, Mump/gondongan, Rubella, Tifus dan lain sebagainya.
Jika banyak balita tidak diimunisasi, maka akan terjadi wabah, sakit berat, kematian atau kecacatan. Contohnya wabah polio tahun 2005-2006 yang menyebabkan 351 balita lumpuh seumur hidup. Wabah campak 2008-2010, dan wabah difteri 2005-2012 di Jawa Timur meyebabkan 1789 anak dirawat di rumah sakit dan lebih dari 94 anak meninggal dunia. Dengan imunisasi yang lengkap dan teratur maka akan timbul kekebalan spesifik yang mampu mencegah timbulnya penyakit, penularan, wabah dan kecacatan bahkan kematian. Setelah diimunisasi lengkap, anak masih bisa tertular penyakit tersebut namun gejalanya jauh lebih ringan dan tidak berbahaya, sehingga mencegah timbulnya wabah.
GEJALA YANG MENYERTAI SETELAH IMUNISASI
Setelah imunisasi kadang-kadang terjadi demam, kemerahan dan bengkak sedikit di sekitar tempat suntikan, itu adalah reaksi yang wajar, tidak berbahaya dan akan hilang dalam beberapa hari. Segera berikan obat penurun panas tiap 4 jam sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter/perawat/bidan, akai baju yang tipis, minum sering, bila panas tinggi boleh dikompres dengan air hangat. Bila panas tetap berlanjut lebih dari 2 hari, sebaiknya dibawa kembali ke tempat dilakukannya imunisasi, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
SAKIT RINGAN BUKAN HALANGAN UNTUK IMUNISASI
Bayi yang sedang batuk pilek, mencret sedikit tanpa demam, dan tidak rewel boleh diimunisasi. Bayi, balita yang ceria walau sedang batuk pilek ringan tanpa demam (karena iritasi atau alergi), atau diare ringan, boleh diimunisasi, terbukti aman dan efektif. Apabila imunisasi tertunda atau melewati jadwal yang ditentukan, tidak hangus, dan tidak perlu diulang. Lanjutkan imunisasi sesuai urutan. Setelah imunisasi lengkap ketika bayi perlu dilanjutkan pada usia balita, sekolah dan remaja, bahkan sampai dewasa dan usia lanjut.