pusing-hamil.jpg

Pusing saat hamil merupakan kondisi yang cukup sering terjadi selama masa kehamilan. Meski terkesan ringan, keluhan ini kerap mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, Bunda tidak perlu khawatir, karena ada beragam cara untuk mengatasinya, kok.

Pusing di awal kehamilan atau trimester pertama dapat terjadi akibat peningkatan hormon progresteron yang berfungsi untuk mengendurkan dan melebarkan otot di dinding pembuluh darah. Aktivitas ini berfungsi untuk meningkatkan aliran darah dari ibu ke janin.

Pada trimester kedua, pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabkan ukuran rahim semakin besar. Hal ini membuat rahim mendorong dan menekan pembuluh darah di sekitarnya, sehingga aliran darah ke jantung dan otak sedikit berkurang. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa ibu hamil sering merasa pusing.

Pusing akibat terlalu lama berbaring biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Pada kondisi ini, pusing bisa disebabkan oleh aliran darah yang berkurang akibat penekanan pembuluh darah utama yang membawa darah ke jantung. Dengan begitu, sirkulasi darah ke otak pun menjadi berkurang sehingga menyebabkan pusing.

Gejala dan Ciri-ciri

Gejala pusing dalam kehamilan bisa bervariasi, tetapi beberapa tanda umumnya meliputi:

  1. Sensasi kepala ringan atau melayang.
  2. Pandangan kabur atau gelap sesaat.
  3. Kesulitan menjaga keseimbangan.
  4. Mual yang disertai pusing.
  5. Rasa lelah yang berlebihan.
  6. Berkeringat dingin.
  7. Detak jantung cepat atau tidak teratur.

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pusing dalam kehamilan antara lain:

  1. Tekanan Darah Rendah: Tekanan darah cenderung menurun selama trimester pertama dan kedua karena pembuluh darah melebar.
  2. Hipoglikemia: Kadar gula darah rendah akibat tidak makan cukup atau terlalu lama antara waktu makan.
  3. Anemia: Kekurangan sel darah merah atau hemoglobin dapat menyebabkan pusing.
  4. Morning sickness: Pusing juga banyak dialami oleh ibu hamil yang mengalami morning sickness, yaitu kondisi ketika ibu hamil mengalami mual dan muntah. Apabila muntah terjadi terus-menerus, ibu hamil bisa mengalami kekurangan gula darah dan dehidrasi, sehingga muncul keluhan pusing.
  5. Dehidrasi: Kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan pusing.
  6. Perubahan Posisi Mendadak: Bangun dari posisi duduk atau berbaring terlalu cepat dapat menyebabkan darah tidak mengalir dengan baik ke otak.
  7. Kekurangan Oksigen: Ruangan yang pengap atau tidak berventilasi baik dapat mengurangi suplai oksigen, menyebabkan pusing.
  8. Kondisi Medis Lain: Gangguan pada sistem kardiovaskular atau sistem saraf, diabetes gestasional, hipertensi gestasional, keguguran, preeklamsia, asma, atau infeksi.
  9. Bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti kelelahan, aktivitas fisik terlalu berat, stres, dan kurang tidur.

Bahaya

Meskipun pusing dalam kehamilan umumnya tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan beberapa risiko, terutama jika sering terjadi atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan:

  1. Pingsan: Risiko terjatuh dan cedera.
  2. Komplikasi Kehamilan: Jika pusing disebabkan oleh kondisi medis seperti preeklampsia, diabetes gestasional, atau anemia berat, perlu penanganan medis segera.
  3. Kecemasan dan Ketidaknyamanan: Rasa pusing yang berulang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kecemasan berlebih pada ibu hamil.

Cara Pemeriksaan

Untuk memastikan penyebab pusing dalam kehamilan dan menentukan langkah penanganan yang tepat, beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi:

  1. Pemeriksaan Tekanan Darah: Untuk mengukur tekanan darah dan memastikan tidak ada kondisi seperti hipotensi.
  2. Tes Darah: Untuk mengevaluasi kadar hemoglobin, gula darah, dan elektrolit.
  3. Pemeriksaan Fisik: Melihat tanda-tanda vital dan memeriksa kemungkinan penyebab lain dari pusing.
  4. Pemantauan Kondisi Kehamilan: Melakukan USG atau pemeriksaan lanjutan jika diperlukan.

Cara Mencegah

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko pusing dalam kehamilan antara lain:

  1. Hindari Berdiri Terlalu Lama: Jika perlu berdiri lama, pastikan untuk bergerak atau menggerakkan kaki agar aliran darah tetap lancar.
  2. Pola Makan Teratur: Makan secara teratur dan pastikan asupan nutrisi seimbang.
  3. Hindari Dehidrasi: Pastikan asupan cairan cukup, terutama saat cuaca panas.
  4. Ventilasi Ruangan: Pastikan ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik untuk menghindari kekurangan oksigen.
  5. Kendalikan Stres: Teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat membantu mengurangi stres yang dapat memicu pusing.

Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi pusing dalam kehamilan, ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan lebih nyaman dan aman. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala yang dirasakan, agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Menghadapi Pusing

1. Konsumsi makanan kaya zat besi

Zat besi merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah. Oleh karena itu, untuk mencegah dan mengatasi anemia, Bumil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, ikan, biji-bijian, dan dan kacang-kacangan.

Saat mengonsumsi makanan tersebut, pastikan untuk mengolah dan memasaknya hingga matang sepenuhnya, ya. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah penularan penyakit yang dapat menular dari makanan mentah, seperti demam tifoid dan infeksi toxoplasma.

2. Terapkan pola makan secara teratur

Tak hanya rutin mengonsumsi makanan sehat, Bunda juga perlu makan secara teratur agar kadar gula darah tetap stabil. Idealnya, setiap ibu hamil dianjurkan untuk makan dengan porsi sedikit, tetapi sering. Hindari makan dalam porsi terlalu banyak karena bisa saja membuat Bumil merasa mual. Hindari pula konsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung gula atau lemak.

3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh

Minum air putih yang cukup selama kehamilan perlu dilakukan setiap hari agar Bumil terhindar dari dehidrasi. Agar lebih aman, Bumil sebaiknya menghindari minuman yang mengandung kafein, seperti teh, kopi, dan minuman berkarbonasi, karena jenis minuman ini bisa membuat Bumil merasa mual atau pusing.

4. Pastikan tubuh selalu aktif bergerak

Agar aliran darah tetap lancar, Bumil perlu rutin bergerak dan berolahraga. Jika pekerjaan Bumil lebih banyak duduk, cobalah untuk berjalan sesekali atau lakukan stretching. Namun, tetap berhati-hati karena Bunda mungkin sulit menjaga keseimbangan tubuh, terutama pada trimester akhir kehamilan.

5. Hindari berbaring telentang terlalu lama

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, telentang dalam waktu lama akan menyebabkan tertekannya pembuluh darah utama yang membawa darah kembali ke jantung sehingga menghambat sistem sirkulasi. Berbaring menyamping saat hamil memang sulit, tetapi Bumil jangan ragu untuk meminta bantuan pasangan, ya.

6. Hindari mandi air hangat terlalu lama

Ibu hamil boleh saja mandi atau berendam air hangat, tetapi sebaiknya jangan terlalu lama. Agar lebih aman, Bumil sebaiknya mandi air hangat cukup selama 10 menit saja. Jika Bumil mandi air hangat atau sauna terlalu lama, hal ini berisiko menyebabkan kenaikan suhu tubuh, sehingga membuat Bumil rentan dehidrasi dan pusing karena kekurangan cairan tubuh.

7. Hentikan kebiasaan merokok

Merokok selama hamil dapat meningkatkan risiko darah tinggi dan eklamsia. Tak hanya itu, bahaya rokok saat hamil juga akan memberi dampak bagi kesehatan janin, mulai dari bayi lahir prematur hingga cacat lahir pada bayi.

8. Kurangi stres

Stres dan rasa cemas saat hamil juga kerap menjadi penyebab pusing saat hamil. Oleh karena itu, Bumil perlu mengelola stres dengan baik agar tidak sering merasa pusing. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan relaksasi, mencoba latihan pernapasan, atau berolahraga ringan. Selain itu, Bumil juga perlu tidur yang cukup, yaitu sekitar 7–9 jam setiap malam agar tubuh bisa memperoleh energi yang cukup.

9. Rutin control

Jangan lupa untuk kontrol kehamilan secara rutin sesuai anjuran dokter dan mengonsumsi suplemen kehamilan yang telah diresepkan dokter. Meski pusing ketika hamil dapat disebabkan oleh berbagai hal, biasanya gejala ini bersifat ringan dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa konsumsi obat pusing.

Bila berbagai cara di atas belum efektif untuk mengatasi pusing saat hamil atau keluhan disertai gejala lain, seperti kulit pucat, bibir kering, diare, demam, hingga pingsan, segera periksakan diri ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat.

Tips yang Bisa Dijalankan

Berikut beberapa tips praktis yang dapat membantu mengurangi dan mencegah pusing selama kehamilan:

  1. Konsumsi Camilan Sehat: Bawa camilan sehat seperti buah-buahan, kacang-kacangan, atau biskuit gandum untuk menjaga kadar gula darah.
  2. Pakai Pakaian Longgar: Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman untuk meningkatkan sirkulasi darah.
  3. Jaga Pola Tidur: Pastikan tidur cukup setiap malam, dan jika perlu, tambahkan waktu istirahat siang.
  4. Lakukan Olahraga Ringan: Seperti jalan kaki atau senam kehamilan, yang dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga kebugaran.
  5. Konsultasi dengan Dokter: Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika pusing sering terjadi atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.
  6. Jangan bangun terlalu cepat dari tempat tidur atau kursi.
  7. Jangan terlalu lama dan sering berendam dalam air panas (tubuh akan menjadi panas secara berlebihan).
  8. Jangan berdiri terlalu lama. Jika terpaksa berdiri lama, cobalah tarik otot-otot perut sedikit ke dalam dan gerakan jari kaki agar sirkulasi darah tetap lancar.
  9. Coba hirup minyak mentol atau minyak berbau segar.
  10. Jangan biarkan perut lapar karena kadar gula darah bisa turun drastis
  11. Selalu cek tekanan darah.
  12. Minumlah cukup cairan agar tidak mengalami dehidrasi.

fetomaternal.jpg

Fetomaternal adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan. Kehamilan adalah periode kritis yang tidak hanya memengaruhi kesehatan ibu tetapi juga perkembangan janin yang sedang tumbuh. Oleh karena itu, perhatian khusus terhadap aspek fetomaternal sangat penting untuk memastikan kelahiran yang aman dan bayi yang sehat.

Peran Fetomaternal dalam Kesehatan Kehamilan

Fetomaternal mencakup berbagai aspek kesehatan yang berhubungan dengan ibu dan janin, termasuk pemantauan perkembangan janin, pencegahan dan penanganan komplikasi kehamilan, serta pengelolaan kondisi medis yang dapat memengaruhi kehamilan. Dokter spesialis fetomaternal bekerja sama dengan dokter kandungan untuk memberikan perawatan komprehensif yang dirancang untuk mengoptimalkan hasil kehamilan.

1. Pemantauan Perkembangan Janin

Pemantauan perkembangan janin adalah salah satu fokus utama dalam fetomaternal. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) secara rutin dilakukan untuk memastikan bahwa janin berkembang dengan baik dan tidak ada tanda-tanda kelainan. Pemantauan ini juga memungkinkan deteksi dini kondisi-kondisi seperti pertumbuhan janin yang terhambat atau kelainan kongenital, yang memungkinkan intervensi dini.

2. Pencegahan dan Penanganan Komplikasi Kehamilan

Komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia, diabetes gestasional, dan pertumbuhan janin terhambat, dapat berdampak serius pada kesehatan ibu dan janin. Spesialis fetomaternal memiliki peran penting dalam mengidentifikasi risiko-risiko ini lebih awal dan memberikan perawatan yang tepat untuk mencegah atau mengurangi dampaknya.

3. Pengelolaan Kondisi Medis Ibu

Kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti hipertensi, penyakit jantung, atau gangguan autoimun, dapat memengaruhi kehamilan dan kesehatan janin. Spesialis fetomaternal bekerja untuk mengelola kondisi-kondisi ini selama kehamilan, memastikan bahwa perawatan ibu diadaptasi dengan kebutuhan khususnya selama masa kehamilan.

Pentingnya Promosi Kesehatan Selama Kehamilan

Promosi kesehatan ibu hamil sangat penting dalam fetomaternal. Ini termasuk edukasi mengenai nutrisi yang baik, pentingnya aktivitas fisik yang sesuai, manajemen stres, serta pentingnya pemeriksaan kehamilan yang rutin. Kesehatan ibu hamil yang optimal tidak hanya penting untuk kesejahteraan ibu tetapi juga untuk perkembangan janin yang sehat.

– Nutrisi : Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi penting seperti asam folat, zat besi, kalsium, dan protein sangat penting untuk mendukung perkembangan janin dan kesehatan ibu.

– Aktivitas Fisik : Aktivitas fisik yang aman, seperti berjalan kaki atau yoga, dapat membantu mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan mempersiapkan tubuh ibu untuk persalinan.

– Pemeriksaan Rutin : Pemeriksaan rutin memungkinkan deteksi dini dan manajemen yang lebih baik terhadap kondisi-kondisi yang dapat memengaruhi kehamilan.

Kesimpulan

Fetomaternal adalah bidang yang sangat penting dalam memastikan kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Dengan fokus pada pemantauan perkembangan janin, pencegahan komplikasi, dan pengelolaan kondisi medis ibu, spesialis fetomaternal memainkan peran krusial dalam memastikan hasil kehamilan yang sehat. Promosi kesehatan yang tepat selama kehamilan juga sangat penting untuk mencegah komplikasi dan mendukung perkembangan janin yang optimal.

Referensi

1. *Reddy, U. M., Abuhamad, A. Z., Levine, D., & Saade, G. R. (2013).* Fetal Imaging: Executive Summary of a Joint Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development, Society for Maternal-Fetal Medicine, American Institute of Ultrasound in Medicine, American College of Obstetricians and Gynecologists, American College of Radiology, Society for Pediatric Radiology, and Society of Radiologists in Ultrasound Fetal Imaging Workshop. Obstetrics & Gynecology, 122(4), 908-915. doi:10.1097/AOG.0b013e3182a6b6c7.

2. *Alfirevic, Z., Stampalija, T., & Medley, N. (2017).* Cervical stitch (cerclage) for preventing preterm birth in singleton pregnancy. Cochrane Database of Systematic Reviews, (6). doi:10.1002/14651858.CD008991.pub3.

3. *D’Alton, M. E., & Friedman, A. M. (2018).* Fetal therapy: In utero interventions for fetuses with congenital anomalies. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 218(1), 113-122. doi:10.1016/j.ajog.2017.09.014.

4. *Nkwabong, E. (2017).* Fetomaternal outcome of uterine rupture during labor. International Journal of Gynecology & Obstetrics, 137(1), 16-21. doi:10.1002/ijgo.12103.

5. *Martin, J. A., Hamilton, B. E., Osterman, M. J., Driscoll, A. K., & Drake, P. (2018).* Births: Final data for 2017. National Vital Statistics Reports, 67(8), 1-50.


website-cms-16269813558901872.jpg

 

ASI berwarna pink mengindikasikan adanya darah dalam ASI. Penyebab dari ASI yang berwana pink sangat beragam dimulai dari puting payudara lecet, infeksi pada payudara yang disebut mastitis, pembuluh darah pecah akibat bayi yang terlalu kencang saat mengisap putting hingga tumor payudara yang ditandai adanya benjolan. Penyebab yang paling sering dialami ibu adalah puting payudara yang lecet, hal ini dapat terjadi karena perlekatan menyusui yang kurang tepat bahkan penggunaan pompa asi dengan posisi yang salah. Sehingga posisi menyusui yang tepat adalah pencegahan yang utama agar tidak terjadi puting yang lecet. Perlekatan yang benar ditandai dengan dagu menempel ke payudara, mulut terbuka lebar, sebagian besar areola terutama yang berada dibawah masuk kedalam mulut bayi, bibir bayi terlipat keluar, pipi bayi tidak boleh kempot, tidak boleh terdengar bunyi decak melainkan bunyi menelan, ibu tidak kesakitan dan bayi tenang.

Menyusui dalam kondisi puting yang berdarah dianggap aman, sehingga ibu masih dapat menyusui dan memberi ASI Perah (ASIP) meskipun puting berdarah atau melihat darah pada ASIP. Sedikit darah dalam ASI tidaklah berbahaya, selama bayi menyusu dengan baik yaitu anak tidak muntah serta ibu masih dapat menyusui tanpa rasa sakit. Namun, bila dalam seminggu tidak kunjung sembuh ataupun jumlah tetesan darah banyak, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk menghindari kemungkinan masalah medis lainnya. Beberapa cara mengatasi adanya darah ASI yang disebabkan putting susu yang lecet adalah dengan perhatikan teknik menyusui, perawatan putting susu dengan krim / salep, kompres dingin untuk mengurangi nyeri.

Oleh :  dr. Roro Sri Tanjung Wigid Putri Kinasih – Dokter Klinik Umum


baby-rsiakendangsari.jpg

 

Mengenali ciri-ciri bayi sehat penting dilakukan orang tua untuk memastikan tumbuh kembang anak sudah sesuai usianya. Selain penambahan berat badan, ciri bayi sehat juga dapat dikenali melalui perkembangan motorik dan emosionalnya, serta bagaimana ia berinteraksi dengan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.

Bayi sehat cenderung memiliki tahap pertumbuhan yang terus berkembang seiring dengan pertambahan usia. Ayah Bunda, sebagai orangtua harus mendukung tahap tumbuh kembangnya dengan nutrisi dan stimulasi untuk menjaga kesehatan bayi.

Tanda-tanda bayi sehat

Berikut merupakan tanda-tanda penting yang bisa membantu Ayah Bunda memastikan bahwa buah hati tumbuh sehat:

  1. Tinggi dan berat badan bayi bertambah

Tanda yang pertama dari bayi yang sehat adalah tinggi dan berat badan bayi bertambah sesuai dengan bertambahnya usia. Pada umumnya, bayi akan bertambah dua kali lipat bertanya dalam waktu lima bulan pertama dan hampir mencapai tiga kali lipat pada ketika bayi menginjak usia 1 tahun. Oleh karena itu, Ayah Bunda perlu menimbang berat badan bayi secara rutin untuk melihat perkembangan buah hati tercinta.

  1. Frekuensi Menyusui 

Untuk bayi yang diberi ASI eksklusif, asupan susu yang dibutuhkan bayi dapat meningkat dengan cepat selama beberapa minggu pertama. Jumlah asupan yang dibutuhkan bayi ini juga akan berubah seiring dengan usia yang bertambah.

Berikut adalah jumlah asupan yang dibutuhkan anak:

  • Pada minggu pertama, bayi dapat mengonsumsi tidak lebih dari 1 sampai 2 ons (30-60 ml) saat menyusui. Hal ini dikarenakan ukuran perut bayi yang masih kecil.
  • Setelah usia 4 sampai 5 minggu, jumlah ASI yang diperlukan bayi adalah sekitar 90-120 ml.
  • Saat bayi sudah mencapai usia 6 bulan, inilah waktunya Ayah Bunda untuk mengenalkan makanan pendamping ASI.
  1. Tenang saat berada didekat orangtua

Saat si Kecil rewel atau menangis dan ia menjadi tenang begitu mendengar suara Bunda, itu artinya perkembangan emosionalnya sudah semakin baik. Hal ini juga menandakan bahwa si Kecil telah melalui proses adaptasi dengan lancar dan mulai merasa nyaman dengan lingkungannya yang baru. Agar tumbuh menjadi bayi sehat dengan perkembangan fisik dan emosional yang baik, selalu pantau tiap kemajuan yang dilakukannya ya.

  1. Rutin buang air besar dan kecil

Jika bayi dalam sehari bisa ganti lebih dari 3 sampai 4 popok sehari, itulah ciri-ciri perkembangan bayi yang baik. Ini merupakan bukti bahwa bayi mendapatkan ASI yang cukup. Apabila bayi berganti popok tidak sampai 4 kali, perlu waspada karena hal ini merupakan tanda bahwa bayi dehidrasi.

  1. Memberi respon terhadap suara

Bayi memang sudah bisa mendengar sejak lahir, tapi ia membutuhkan waktu untuk bisa membedakan suara satu dengan yang lain. Nah, salah satu ciri-ciri bayi sehat adalah berusaha mencari sumber suara dengan menolehkan kepala dan terdiam beberapa saat untuk mendengarkan dengan lebih jelas. Dalam beberapa bulan ke depan, si Kecil akan lebih peka terhadap berbagai suara dan bisa segera mengenali sumber suara tersebut

  1. Menunjukan ketertarikan terhadap sekitar

Tanda bayi sehat yang berikutnya adalah seringnya bayi tersenyum dan berinteraksi dengan orang-orang sekelilingnya. Senyum pertama dari bayi akan muncul antara satu setengah sampai dengan 3 bulan kehidupan pertamanya. Ketika bayi mendapatkan lebih banyak kesenangan dari melihat reaksi orang, ia akan mulai untuk menambahkan suara. Ketika buah hati sudah berusia 5 bulan, ia mungkin akan bisa tertawa sekaligus menjerit bahagia.

  1. Bayi tidur nyenyak

Ciri-ciri bayi sehat yang terakhir adalah ketika bayi sudah mulai untuk tidur nyenyak dan telah memiliki pola tidur yang semakin teratur. Inilah tanda bahwa sistem saraf mereka sudah semakin matang. Adapun bayi baru lahir bisa tidur hingga 18 jam dalam satu hari, dan wajar apabila ia sering terbangun pada malam hari untuk minum ASI. Seiring dengan usia bayi, maka mereka akan lebih aktif pada siang hari dan tidur lebih nyenyak pada malam hari.

Nah, itulah ciri-ciri bayi sehat yang perlu Ayah Bunda ketahui. Selain memperhatikan asupan gizi pada bayi, juga perlu melakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak secara rutin untuk memastikan buah hati sehat sesuai dengan tahapan usianya. Semoga bermanfaat ya!

 

Oleh : dr. Eka Nur Asia – Dokter Klinik Umum RSIA Kendangsari


indikator-mutu.jpg

Capaian indikator mutu kepatuhan terhadap alur klinis (Clinical Pathway) Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari Surabaya tahun 2023 mencapai standar nasional, yaitu ≥80%. Pada bulan Januari mencapai 91,86%, bulan Februari mencapai 91,78%, bulan Maret mencapai 93,33%, bulan April mencapai 92,21%, bulan Mei mencapai 94%, bulan Juni mencapai 98,75%. Hal ini menunjukkan bahwa Dokter dan para staf medis memberikan asuhan klinis pasien sesuai dengan standar dan terintegrasi sehingga pasien memperoleh pelayanan klinis berdasarkan kebutuhan medis/klinis pasien.

 

 

Capaian indikator mutu kepatuhan kebersihan tangan Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari Surabaya semester I tahun 2023 mencapai standar nasional, yaitu ≥85%. Pada bulan Januari mencapai 85,32%, bulan Februari mencapai 86,08%, bulan Maret mencapai 86,11%, bulan April mencapai 86,39%, bulan Mei mencapai 87,37%, bulan Juni mencapai 85,01%. Hal ini menunjukkan bahwa petugas melakukan kebersihan tangan sesuai 5 indikasi dari WHO dan 6 tahap tekhnik melakukan kebersihan tangan.


travelling-mom.jpg

Banyak wanita hamil tidak mau melakukan perjalanan pada saat trimester awal (di bawah12 minggu) disebabkan adanya keluhan-keluhan yang sering muncul yaitu, mual, muntah, serta kondisi mudah lelah. Tiga bulan pertama pada kehamilan memang merupakan trimester yang sensitif dengan risiko tinggi terjadinya keguguran. Akan tetapi apabila merasa sehat dan telah mendiskusikan dengan dokter, maka tidak ada alasan untuk tidak melakukan perjalanan yang diinginkan.

Setelah 28 minggu, risiko yang bisa muncul adalah kemungkinan untuk terjadinya persalinan dini atau prematur, Jika Bunda memutuskan untuk tetap melakukan perjalanan maka diskusikan terlebih dahulu kepada dokter.

TRANSPORTASI APA YANG DIGUNAKAN?

Perjalanan Udara

Naik pesawat sebenarnya tidak membahakan bayi Bunda. Namun biasanya maskapai penerbangan tidak akan mengizinkan Bunda untuk naik pesawat di atas trimester akhir kehamilan (32 minggu). Waktu yang terbaik adalah antara 14 hingga 28 minggu, dimana risiko untuk terjadinya keguguran atau persalinan dini lebih rendah. Konsultasikan ke dokter Bunda sebelum berangkat. Biasanya dokter akan memberikan surat pengantar yang nantinya diserahkan kepada maskapai penerbangan terkait. Pada perjalanan panjang (di atas lima jam) ada sedikit risiko terjadinya deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam pada wanita hamil. Ini merupakan kondisi dimana terjadi bekuan darah pada vena dalam yang terletak di otot-otot dari kaki, Usahakan pada saat Bunda terbang minum air dalam jumlah yang cukup, dan melakukan stretching atau bergerak setiap beberapa jam (1,5-3 jam). Selain itu dianjurkan pula agar Bundamemakai kaus kaki khusus (compression stockings). Pastikan Anda mendapatkan ukuran yang sesuai dengan kaki, serta tahu cara memakainya dengan benar. Ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya pembengkakan pada kaki termasuk pula  pencegahan terhadap terjadinya DVT.

Perjalanan Darat

Kelelahan serta rasa pusing sering dirasakan oleh wanita hamil. Untuk itu, ibu hamil yang bertraveling penting untuk minum cukup air secara teratur, serta makan makanan yang sehat dan berenergi, seperti buah-buahan. Apabila perjalanannya panjang maka disarankan untuk berhenti setiap beberapa jam (1,5-3 jam). Supaya  merelaksasikan otot-otot tubuh serta memperlancar aliran darah, termasuk mencegah kram. Perhatikan pula sirkulasi udara dalam kendaraan. Apabila menggunakan sabuk pengaman maka yang atas pasanglah melintang di bawah payudara dan yang bawah melintang di daerah panggul (bawah perut). Jangan memasang sabuk pengaman melintang melewati perut. Hindari menyetir sendiri apabila akan melakukan perjalanan jauh.

Perjalanan Laut

Biasanya perjalanan menggunakan kapal laut pun. dibatasi hingga sebelum usia kehamilan 32 minggu. Ditakutkan di dalam perjalanan terjadi hal-hal emergency yang tidak bisa ditangani di dalam kapal yang sedang dinaiki.

 

oleh

dr. Raditya Ery Pratama Sp.OG., M.Ked. Klin


bayi.jpg

Bisakah memilih gender untuk calon bayi Ayah Bunda? Jawabannya BISA, secara teknis hal tersebut dimungkinkan. Pemilihan gender calon buah hati dapat diusahakan dengan beberapa cara, mulai dari cara yang sederhana hingga yang “canggih”. Tentunya probabilitas untuk mendapatkan gender seperti yang diinginkan akan lebih tinggi jika menggunakan cara yang “canggih” bila dibandingkan dengan yang sederhana.

Sebelum kita bahas lebih lanjut, Ayah Bunda perlu tahu bahwa sperma mengandung 1 pasang kromosom “X” dan “Y” (XY), sedangkan ovum mengandung 1 pasang kromsom “X” dan “X” (XX). Kromosom X jalannya lebih lambat daripada Y, X lebih menyukai suasana asam, sedang Y lebih menyukai suasana basa. Apabila kromosom X dari sperma bertemu dengan X dari ovum maka akan  terbentuk embrio gender perempuan, sedang bila kromosom Y dari sperma bertemu dengan X dari ovum maka akan terbentuk embrio gender laki-laki.

Memilih Jenis Kelamin Bayi Laki-Laki (Kromosom XY)

Calon Bunda disarankan untuk lebih banyak mengkonsumsi menu ikan dan menghindari menu daging pada makanan sehari-hari. Secara medis ikan akan menghasilkan zat yang menyebabkan pH vagina menjadi lebih basa, sehingga daya tahan kromosom Y di vagina lebih lama. Selain itu, dapat juga dengan melakukan hubungan suami istri pada saat ovulasi. Untuk menentukan ovulasi ini agak sulit apabila pola haid ibu tidak teratur sehingga bisa disiasati dengan pemeriksaan/tes kesuburan yang biasa dijual dipasaran. Dalam kondisi normal, ovulasi biasanya terjadi pada hari ke-14 atau ke-15 dihitung mulai hari pertama haid. Ada beberapa ahli yang mengatakan bahwa sang istri diharapkan bisa terjadi orgasme terlebih dahulu sebelum terjadinya ejakulasi suami dikarenakan akan membuat suasana pH vagina menjadi lebih basa, yaitu suasana yang disukai oleh kromosom Y pada sperma. Untuk cairan bilas, dapat digunakan campuran dari 1 sendok soda kue yang dilarutkan dengan 1,5 liter air (untuk bilas vagina sebelum maupun setelah berhubungan)

Memilih Jenis Kelamin Bayi Perempuan (Kromosom XX)

Kebalikan dengan cara sebelumnya, calon Bunda disarankan banyak mengkonsumsi daging dibandingkan ikan untuk memunculkan suasana pH yang lebih asam di vagina sehingga sel sperma dengan kromosom Y tidak tahan dengan suasana pH tersebut. Selain itu, disarankan untuk berhubungan 1 – 2 hari sebelum ovulasi, oleh karena sperma dengan kromosom X itu berjalan lebih lambat dan dapat bertahan hingga 2-3 hari sedangkan kromosom Y itu berjalan lebih cepat tapi mati dalam waktu 1 hari. Istri tidak perlu orgasme lebih dulu, sehingga bisa orgasme setelah terjadinya ejakulasi sperma.

Calon Ayah Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini. Bila ingin mengetahui kapan ovulasi terjadi, bisa menggunakan alat tes kesuburan seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Disamping cara-cara sederhana tersebut diatas, ada beberapa cara yang lebih “canggih” yang dapat digunakan salah satunya dengan melakukan inseminasi yaitu dengan pemilihan sperma. Cara ini tingkat keberhasilannya mencapai 80-90 %. Untuk tingkat akurasi yang mendekati 100% dapat digunakan teknik bayi tabung (IVF) dengan PGD (Preimplantion Genetics).

Adapun hal penting yang harus diingat ialah tugas kita sebagai manusia adalah berusaha, selebihnya tetap Tuhanlah yang menentukan hasil akhirnya. Mempersiapkan mental juga tidak kalah pentingnya apabila ternyata jenis kelamin calon bayi tersebut tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Semoga berhasil

Dr. dr. Hendra S. Ratsmawan, Sp.OG


kliniklaktasi.jpg

Mendampingi Dan Memberi Solusi Bagi Bunda Saat Menyusui.

 

All about breastfeeding contact us….

Demikian slogan dan sekaligus komitmen RSIA Kendangsari sebagai rumah sakit yang mendukung pemberian ASI. Didukung kebijakan rumah sakit dan 10 tenaga konselor terlatih, serta tenaga medis dan non medis lainnya yang telah dibekali dengan pengetahuan seputar ASI, RSIA Kendangsari senantiasa ingin memberikan pelayanan terdepan dalam mendampingi setiap bunda untuk bisa menyusui bayinya.

Salah satu wujud komitmen untuk mewujudkan Rumah Sakit pro ASI adalah dengan  pelayanan Klinik Laktasi, yaitu sebuah klinik yang ditujukan untuk ibu menyusui dan keluarga yang membutuhkan pendampingan, dukungan, edukasi, bantuan praktis dan solusi seputar ASI dan menyusui, yang didampingi oleh tenaga konselor laktasi. Ruangan Klinik Laktasi ini didesain dengan memperhatikan kenyamanan dan privasi bunda dan keluarga yang datang.

Kami hadir untuk mendukung dan mendampingi bunda memberikan ASI bagi buah hati tercinta, dengan layanan:

  1. Konseling dengan tenaga konselor laktasi
  2. Persiapan menyusui saat hamil
  3. Edukasi cara menyusui yang efektif
  4. Membantu cara meningkatkan produksi ASI
  5. Mengatasi kesulitan menyusui (puting datar, lecet, sumbatan ASI dll)
  6. Program relaktasi
  7. Persiapan menyusui bagi ibu bekerja

Bagi Bunda yang membutuhkan layanan Klinik Laktasi Bisa Menghubungi Layanan Pelanggan kami di nomor 082257251113


doctor-administering-vaccine-kid.jpg

MANFAAT DAN KEAMANAN VAKSIN

Hingga saat ini, di 194 negara justru menyatakan bahwa imunisasi terbukti aman dan bermanfaat, termasuk 34 negara dengan mayoritas penduduk muslim tetap gencar melakukan imunisasi rutin agar lebih dari 85% bayi dan anak terlindung dari penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi. Beberapa penyakit yang dapat dicegah melalui Imunisasi adalah Penyakit TBC  Tuberkulosis), Difteri, Pertusis (batuk 100 hari), Tetanus, Poliomielitis, Campak, Hepatitis, Mump/gondongan, Rubella, Tifus dan lain sebagainya.

Jika banyak balita tidak diimunisasi, maka akan terjadi wabah, sakit berat, kematian atau kecacatan. Contohnya wabah polio tahun 2005-2006 yang menyebabkan 351 balita lumpuh seumur hidup. Wabah campak 2008-2010, dan wabah difteri 2005-2012 di Jawa Timur meyebabkan 1789 anak dirawat di rumah sakit dan lebih dari 94 anak meninggal dunia. Dengan imunisasi yang lengkap dan teratur maka akan timbul kekebalan spesifik yang mampu mencegah timbulnya penyakit, penularan, wabah dan kecacatan bahkan kematian. Setelah diimunisasi lengkap, anak masih bisa tertular penyakit tersebut namun gejalanya jauh lebih ringan dan tidak berbahaya, sehingga mencegah timbulnya wabah.

 

GEJALA YANG MENYERTAI SETELAH IMUNISASI

Setelah imunisasi kadang-kadang terjadi demam, kemerahan dan bengkak sedikit di sekitar tempat suntikan, itu adalah reaksi yang wajar, tidak berbahaya dan akan hilang dalam beberapa hari. Segera berikan obat penurun panas tiap 4 jam sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter/perawat/bidan,  akai baju yang tipis, minum sering, bila panas tinggi boleh dikompres dengan air hangat. Bila panas tetap berlanjut lebih dari 2 hari, sebaiknya dibawa kembali ke tempat dilakukannya imunisasi, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

 

SAKIT RINGAN BUKAN HALANGAN UNTUK IMUNISASI

Bayi yang sedang batuk pilek, mencret sedikit tanpa demam, dan tidak rewel boleh diimunisasi. Bayi, balita yang ceria walau sedang batuk pilek ringan tanpa demam (karena iritasi atau alergi), atau diare ringan, boleh diimunisasi, terbukti aman dan efektif. Apabila imunisasi tertunda atau melewati jadwal yang ditentukan, tidak hangus, dan tidak perlu diulang. Lanjutkan imunisasi sesuai urutan. Setelah imunisasi lengkap ketika bayi perlu dilanjutkan pada usia balita, sekolah dan remaja, bahkan sampai dewasa dan usia lanjut.


holding-hands-2-2.jpg

Ibu yang baru melahirkan rentan sekali terkena baby blues. Penyebabnya bermacam-macam salah satunya adalah kekhawatiran tentang cara merawat bayinya. Apalagi sekarang banyak mitos seputar bayi baru lahir yang berkembang dan masih dipercayai sebagian besar masyarakat Indonesia.

Padahal mitos yang banyak beredar itu belum tentu kebenarannya. Oleh karena itu, orangtua tidak boleh percaya begitu saja pada mitos yang ada. Bisa jadi mitos tersebut salah dan bahkan menyesatkan. Berikut beberapa mitos mengenai bayi baru lahir yang harus diluruskan.

  1. Mitos: Gurita mencegah perut buncit

Fakta: Salah

Pemakaian gurita pada bayi sama sekali tidak ada hubungannya dengan upaya pencegahan agar perut anak

tidak melar ketika ia dewasa. Ketika dilahirkan, semua bayi memang memiliki perut yang ukurannya lebih besar daripada dada. Seiring pertambahan usia, perut bayi akan kelihatan mengecil dengan sendirinya. Pemakaian gurita malah sebaiknya dihindari karena membuat bayi susah bernapas. Pasalnya, pada awal kehidupan, bayi bernapas dengan menggunakan pernapasan perut sebelum ia belajar menggunakan pernapasan dada. Pemakaian gurita yang menekan perut bisa membatasi jumlah udara yang dihirupnya.

  1. Mitos: Jidat lebar menandakan bayi pintar

Fakta: salah

Hal ini tidak ada hubungannya sama sekali. Kepintaran bukan di lihat berdasarkan lebar kecilnya jidat, tapi karena faktor genetis ke dua orang tuanya, kemudian stimulasidan nutrisi yang di berikan kepada bayi.

  1. Mitos :Terlalu lama di gendong membuat bayi manja

Fakta: salah

Justru sebaliknya. Menggendong bayi dengan benar meskipun lama tidak akan membuat bayi manja, malah akan membuat ikatan batin antara ibu dan bayi semakin kuat. Respon cepat ibu dengan menggendong bayi ketika bayi menangis akan membuat bayi cepat tenang dan menghindarkan bayi dari stress.

  1. Mitos: Bedong agar kaki bayi tidak bengkok

Fakta: Salah

Membedong bayi sekuat mungkin tidak ada hubungannya sama sekali untuk meluruskan kaki bayi. Semua kaki bayi memang bengkok pada awalnya. Hal ini berkaitan dengan posisi bayi yang meringkuk di dalam rahim. Nanti, dengan semakin kuatnya tulang anak dan kian besarnya keinginan untuk bisa berjalan, kaki anak akan lempeng sendiri. Perkembangan fisiologis kaki memang seperti itu.

  1. Mitos : Bayi jangan diajak ke luar rumah sebelum 40 hari

Fakta: Benar

Ada baiknya bila tidak untuk keperluan yang mendesak, misalnya ke dokter/rumah sakit untuk imunisasi atau kontrol bayi baru lahir, tidak mengajak bayi ke luar rumah diusia terlalu dini. Bayi yang usianya masih dalam hitungan hari memiliki daya tahan tubuh yang amat rendah Jadi, kalau ada kuman atau virus yang masuk kedalan tubuhnya, ia akan dengan mudah jatuh sakit.

  1. Mitos : Bayi yang bahagia tidak atau jarang menangis

Fakta: salah

Semua bayi menangis. Sebagian bayi baru lahir menangis lebih sering dibandingkan bayi lainnya, karena setiap bayi adalah unik. Pada umumnya tangisan bayi meningkat sejak usia 2-3 minggu, dan mencapai puncaknya pada usia 6-8 minggu. Kemudian, tangisan berangsur-angsur berkurang hingga usia 12 minggu.

  1. Mitos: Bayi Menangis baik untuk perkembangan paru-paru, maka biarkanlah dulu.

Fakta: salah

Responlah dengan cepat ketika bayi menangis. Komunikasi yang bisa bayi lakukan hanyalah menangis. Dengan menangisnya bayi memberikan berbagai tanda bagi orang tua, apakah bayi lapar, bayi sakit, merasakan adanya gangguan atau hal lainnya. Maka responlah dengan cepat ketika bayi menangis. Selain itu respon cepat anda, akan membuat bayi mudah tenang.

  1. Mitos: Berikan Pisang jika bayi terus menangis

Fakta:salah

makanan bayi sebelum 6 bulan hanyalah ASI ekslusif. Memberikanan makanan padat sebelum waktunya hanya akan membuat bayi terganggu pencernaannya. Jika anda telah memberikan respon cepat, misal dengan menggendong dan memberinya ASI namun bayi masih menangis, berarti ada hal lain yang menganggunya. Jika anda tidak menemukan penyebabnya, anda bisa periksakan bayi anda ke dokter

  1. Mitos : Jemur pakaian bayi lewat magrib mengundang penyakit

Fakta: Benar

Mitos ini bisa jadi benar bila Anda menjemur pakaian di luar ruangan, seperti halaman. Maghrib adalah saat pergantian sore menuju malam. Pada saat ini biasanya binatang kecil (serangga)-yang di tubuhnya tertempel serbuk sari bunga, ramai-ramai keluar meninggalkan sarang. Nah, jika baju si kecil masih berada di luar rumah, besar kemungkinan serangga dan serbuk sari tersebut akan menempel di baju bayi. Akibatnya, ketika dipakai bisa menimbulkan gatal-gatal di kulit atau bersin-bersin yang menyerupai pilek, terutama pada bayi yang memiliki bakat alergi.

  1. Mitos : Minum air kelapa saat hamil membuat bayi terlahir bebas dari kerak

Fakta: salah

Kerak di kulit kepala terbentuk karena terlalu aktifnya kelenjar miyak akibat dari pengaruh hormon ibu. Keadaan ini disebut juga dengan dermatitis seboroik.

 

(dr. Rulik Rufiati, Sp.A)




Hubungi Kami


Kontak

031 8347200 / 031 8436200
082257251113


Lokasi Kami

Jl. Raya Kendangsari 38 Surabaya
Jawa Timur




Subscribe


Mendaftarlah ke buletin RSIA Kendangsari untuk menerima semua berita dan diskon dari RSIA Kendangsari Surabaya









    Social Media


    Facebook

    @rsiakendangsarisurabaya


    Twitter

    @rsiakendangsarisby


    Instagram

    @rsiakendangsari



    Contact us


    Call us

    0-800-777-2331


    Visit us anytime

    27th Avenue, W2 3XE, New York


    Send us an email

    [email protected]



    Langganan


    Sign up for Medicare newsletter to receive all the news offers and discounts from Medicare eye clinic.









      Sosial Media


      Instagram

      @rsiakendangsari


      Twitter

      @rsiakendangsarisby


      Instagram

      www.instagram.com/medicare




      Copyright by RSIA Kendangsari 2024. All rights reserved.



      Copyright by RSIA Kendangsari  2024. All rights reserved.