21200779.webp

dr. Rulik Rufiati, Sp.A

Infeksi Saluran Kencing (ISK) pada anak adalah kondisi medis yang tidak boleh dianggap sepele. ISK terjadi ketika bakteri tumbuh di saluran kencing yang seharusnya steril. Jika tidak ditangani dengan tepat, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal permanen.

Menurut dr. Rulik Rufiati, Sp.A, ISK dapat menyerang bagian bawah (uretra dan kandung kemih) atau bagian atas (ureter dan ginjal). Perbedaan lokasi infeksi ini akan memengaruhi gejala yang muncul dan tingkat keparahannya.

pastedGraphic.png

🩺 Gejala ISK Berdasarkan Lokasi Infeksi

1. ISK Bagian Bawah
Gejala ringan, seperti:

  • Nyeri saat buang air kecil
  • Rasa tidak nyaman atau takut saat berkemih (pada bayi terlihat dari rewel/menangis)

2. ISK Bagian Atas
Gejala lebih serius dan sistemik, seperti:

  • Demam tinggi yang naik turun
  • Mual, muntah, dan dehidrasi
  • Tampak lemas dan tidak nafsu makan

Jika anak mengalami demam berulang, muntah, atau terlihat sangat lemas, segera bawa ke dokter anak untuk evaluasi dan pengobatan.

pastedGraphic.png

👶 Faktor Risiko dan Pencegahan

📌 Anak Laki-laki: Fimosis

Fimosis (kulit kulup yang menyempit) dapat menyebabkan kotoran menumpuk dan memicu ISK. Jika infeksi berulang terjadi, pertimbangkan sunat (sirkumsisi), yang aman dilakukan sejak bayi dan memudahkan kebersihan area genital.

📌 Anak Perempuan: Uretra Lebih Pendek

Secara anatomi, uretra perempuan lebih pendek dan dekat ke anus, memudahkan masuknya bakteri. Oleh karena itu, pembersihan area kelamin dengan benar sangat penting.

Tips Pencegahan Harian:

  • Bersihkan dari depan ke belakang, bukan sebaliknya
  • Gunakan air mengalir, hindari sabun berpewangi/tisu basah
  • Ganti popok maksimal setiap 3 jam
  • Mulai toilet training sejak usia 1.5–2 tahun
  • Pastikan anak cukup minum air putih
  • Edukasi pengasuh tentang kebersihan pribadi anak

pastedGraphic.png

💊 Pengobatan dan Risiko Komplikasi

ISK biasanya ditangani dengan antibiotik selama 7–10 hari. Penting untuk menyelesaikan seluruh resep, bahkan jika gejala sudah membaik, agar bakteri benar-benar hilang dan tidak kebal terhadap obat.

Jika kondisi anak parah (demam tinggi, muntah, dehidrasi), rawat inap mungkin diperlukan untuk pemberian cairan infus dan pemantauan intensif.

🧠 Komplikasi serius dari ISK yang tidak ditangani:

  • Scar ginjal (kerusakan jaringan ginjal)
  • Hipertensi
  • Gagal ginjal kronis di masa depan

pastedGraphic.png

🧃 Peran Nutrisi dan Cairan

Anak yang bergizi baik dan cukup minum akan pulih lebih cepat. Untuk bayi, ASI memberikan perlindungan imunologis tambahan, tapi pastikan jumlah yang dikonsumsi mencukupi. Status gizi dan hidrasi yang baik adalah fondasi utama pemulihan.

pastedGraphic.png

🙋 FAQ: Tanya Jawab Seputar ISK pada Anak

1. Apakah ISK pada bayi bisa sembuh total?
Ya, dengan pengobatan tepat dan pencegahan berulangnya infeksi, ISK dapat sembuh total tanpa komplikasi.

2. Kapan anak perlu rawat inap karena ISK?
Jika anak mengalami demam tinggi, muntah hebat, dehidrasi, atau tidak dapat minum dengan baik.

3. Apakah sunat wajib untuk mencegah ISK?
Tidak wajib, tapi sangat direkomendasikan jika anak laki-laki sering mengalami ISK berulang akibat fimosis.

4. Bolehkah menggunakan tisu basah untuk membersihkan anak?
Sebisa mungkin hindari tisu basah, terutama yang berpewangi, karena dapat mengiritasi kulit dan mengganggu flora normal.

pastedGraphic.png

📣 Konsultasikan Segera Jika Anak Anda Mengalami Gejala ISK

Jangan tunda untuk memeriksakan anak Anda jika menunjukkan tanda-tanda ISK. Semakin cepat diobati, semakin kecil risiko komplikasi.

📍 Hubungi Kami:

📍 RSIA Kendangsari – Jl. Raya Kendangsari No. 38 Surabaya
📱(031) 8437200/8436200
💬 WhatsApp: https://wa.me/6282257251113
🌐 Website: https://rsia.kendangsari.com/


fertility-still-life-arrangement.webp

dr, Bella Amanda, Sp.And

Masalah kesuburan sering dianggap sebagai isu wanita. Padahal, pria berkontribusi hingga 50% dari total kasus infertilitas. Oleh karena itu, memahami dan menjaga kesehatan reproduksi pria sama pentingnya dalam upaya pasangan untuk memiliki anak.

Menurut dr. Bella Amanda, dokter spesialis andrologi, sekitar 30% kasus infertilitas disebabkan sepenuhnya oleh faktor pria, sementara sisanya melibatkan kombinasi faktor pria dan wanita. Ini menjadi dasar pentingnya pria turut serta aktif dalam proses evaluasi kesuburan.

pastedGraphic.png

🧪 Bagaimana Cara Menilai Kesuburan Pria?

1. Analisis Sperma

Merupakan tes utama yang dilakukan untuk menilai kualitas dan kuantitas sperma. Pemeriksaan ini meliputi:

  • Jumlah (konsentrasi) sperma
  • Pergerakan sperma (motilitas)
  • Bentuk normal sperma (morfologi)

2. Pemeriksaan Fisik & Riwayat Medis

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengevaluasi riwayat medis untuk mendeteksi kondisi yang mungkin memengaruhi kesuburan, seperti varikokel, infeksi, atau kelainan hormon.

pastedGraphic.png

⚠️ Syarat Sebelum Analisis Sperma

Agar hasil tes akurat, beberapa hal perlu diperhatikan:

  • Abstinensia: Tidak ejakulasi minimal 2 hari, maksimal 7 hari sebelum tes.
  • Kondisi tubuh fit: Hindari tes saat sakit (demam, flu).
  • Istirahat cukup: Kurang tidur bisa memengaruhi kualitas sperma.

Hasil bisa berfluktuasi, sehingga disarankan mengulang tes 2–3 kali dengan jeda minimal satu bulan, agar didapatkan hasil yang representatif.

pastedGraphic.png

🥗 Cara Meningkatkan Kualitas Sperma

💡 Perubahan Gaya Hidup Positif:

  • Konsumsi makanan kaya antioksidan: Buah-buahan, sayur hijau, kacang-kacangan
  • Hindari makanan berlemak tinggi dan olahan
  • Turunkan berat badan jika obesitas (Indeks Massa Tubuh penting!)
  • Rutin olahraga ringan: Jalan kaki 30 menit, 3–5 kali per minggu

🚫 Hindari Kebiasaan yang Merusak:

  • Celana terlalu ketat: Meningkatkan suhu testis, menurunkan produksi sperma
  • Rokok, alkohol, dan narkoba: Merusak kualitas sperma
  • “Obat kuat” tanpa resep: Bisa berbahaya, terutama bagi jantung
  • Obat herbal/jamu tidak terstandar: Dosis dan isi sering tak jelas

pastedGraphic.png

🧠 Mitos vs Fakta Tentang Kesuburan Pria

Mitos: Pria subur seumur hidup
Fakta: Kualitas sperma menurun seiring usia dan gaya hidup

Mitos: Celana ketat hanya soal kenyamanan
Fakta: Suhu testis yang tinggi bisa menurunkan produksi sperma

Mitos: Obat kuat bisa menyuburkan
Fakta: Obat kuat bukan untuk meningkatkan kesuburan, dan bisa berbahaya jika dikonsumsi sembarangan

pastedGraphic.png

🙋 FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Kesuburan Pria

1. Apakah analisis sperma sakit atau memalukan?
Tidak. Prosedur ini bersifat pribadi dan aman, dilakukan di ruang khusus dengan privasi terjaga.

2. Berapa kali saya harus tes sperma?
Idealnya 2–3 kali dengan jeda 1 bulan untuk hasil yang lebih akurat.

3. Kapan harus konsultasi ke dokter androlog?
Jika sudah menikah >1 tahun dan belum ada kehamilan, atau punya riwayat gangguan ereksi, varikokel, infeksi kelamin, atau gaya hidup tidak sehat.

4. Apa saya harus minum suplemen?
Tidak selalu. Dokter akan merekomendasikan suplemen atau pengobatan berdasarkan hasil evaluasi dan kebutuhan individu.

pastedGraphic.png

📣 Ayo Periksa Kesehatan Sperma Anda Hari Ini

Menunda evaluasi kesuburan hanya akan memperpanjang proses kehamilan. Dengan pemeriksaan sederhana seperti analisis sperma, Anda bisa mengambil langkah pertama yang tepat.

💬 Konsultasi dengan Dokter Androlog

RSIA Kendangsari menyediakan layanan pemeriksaan dan konsultasi kesuburan pria bersama dr. Bella Amanda, Sp.And

📍 Hubungi Kami:

📍 RSIA Kendangsari – Jl. Raya Kendangsari No. 38 Surabaya
📱(031) 8437200/8436200
💬 WhatsApp: https://wa.me/6282257251113
🌐 Website: https://rsia.kendangsari.com/


doctor-holding-syringe-vaccine.webp

dr. Ainul Rofik, Sp.An-KIC

Anestesi memegang peranan penting dalam memastikan proses persalinan berjalan dengan nyaman dan aman, baik untuk ibu maupun bayi. Tidak hanya terbatas pada persalinan sesar (SC), anestesi juga dapat diterapkan dalam persalinan normal, melalui metode seperti painless labor (persalinan tanpa nyeri).

🌸 Anestesi pada Persalinan Normal

Untuk persalinan normal, teknik seperti epidural atau kombinasi anestesi regional membantu mengurangi rasa sakit tanpa menghambat kontraksi. Kateter steril dipasang di punggung dan obat anestesi diberikan menggunakan syringe pump. Prosedur ini biasanya dilakukan saat pembukaan leher rahim mencapai 4–6 cm, tergantung pada kehamilan pertama atau selanjutnya.

🩺 Diskusikan dengan dokter kandungan atau dokter anestesi Bunda sejak usia kehamilan 7–8 bulan jika tertarik menggunakan painless labor.

🔍 Anestesi pada Persalinan Sesar (SC)

Untuk SC, anestesi regional seperti spinal atau epidural adalah pilihan utama. Prosedur ini dilakukan secara steril dan memungkinkan pasien tetap sadar selama operasi. Dokter anestesi akan terus memantau kondisi Bunda dan membantu menciptakan suasana yang tenang selama tindakan.

Kini, metode ERACS (Enhanced Recovery After Cesarean Surgery) juga memungkinkan pemulihan lebih cepat dengan manajemen nyeri multimodal dan puasa yang lebih singkat.

pastedGraphic.png

🚫 Meluruskan Mitos Seputar Anestesi Persalinan

Mitos Fakta Medis
Anestesi regional membahayakan janin Tidak benar. Obat tidak masuk ke sirkulasi janin.
Tidak bisa Inisiasi Menyusu Dini (IMD) setelah SC Bisa, kecuali ada kondisi medis darurat.
ASI lambat keluar setelah SC Tidak sepenuhnya benar; banyak faktor yang memengaruhi.
Anestesi total menyebabkan halusinasi Jarang terjadi dengan obat modern.
Sekali SC, tetap SC Persalinan normal setelah SC (VBAC) mungkin dilakukan.

pastedGraphic.png

📌 FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Anestesi Persalinan

1. Kapan waktu terbaik untuk diskusi tentang anestesi persalinan?
Idealnya pada trimester ketiga, sekitar usia kehamilan 7–8 bulan.

2. Apakah anestesi membuat saya kehilangan kesadaran?
Tidak, kecuali menggunakan anestesi total. Metode seperti spinal dan epidural memungkinkan Bunda tetap sadar.

3. Apakah saya tetap bisa menyusui setelah operasi?
Ya, anestesi regional tidak memengaruhi produksi ASI secara signifikan.

4. Apakah anestesi terasa sakit saat disuntikkan?
Biasanya hanya terasa sedikit seperti dicubit atau nyeri singkat saat jarum masuk.

pastedGraphic.png

👩‍⚕️ Konsultasikan Rencana Persalinan Bunda

Jika Bunda sedang merencanakan persalinan dan ingin tahu lebih banyak tentang opsi anestesi yang tersedia, konsultasikan dengan dokter kandungan dan dokter anestesi Bunda.

📞 Hubungi Kami

📍 RSIA Kendangsari – Jl. Raya Kendangsari No. 38 Surabaya
📱(031) 8437200/8436200
💬 WhatsApp: https://wa.me/6282257251113
🌐 Website: https://rsia.kendangsari.com/


high-angle-medical-desk-composition.webp

Alergi obat merupakan reaksi yang tidak dapat diprediksi dan disebabkan oleh reaksihipersensitivitas sistem imun. Reaksi ini muncul karena tubuh menangkap obat sebagai zatberbaya  bagi tubuh. Reaksi alergi obat memiliki mekanisme yang berbeda-beda sehingga dapatmenimbulkan berbagai macam manifestasi. Salah satu yang umum adalah reaksi alergi yang di mediasi Immunoglobulin E atau IgE. Kompleks antara obat dan IgE dapat mengikat mast cells sehingga dapat melepaskan histamin dan mediator inflamasi. Akibatnya, muncul manifestasiseperti gatal, kemerahan dan bentol-bentol di kulit hingga sesak akibat pembengkakan salurannafas. Selain berbagai macam manifestasi, waktu timbul gejalanya pun dapat berbeda-beda yaitudapat hitungan menit / jam hingga beberapa hari.

Obat-obatan yang sering memicu alergi obat, yaitu: 1)Antibiotik golongan penisilin dan sulfonimida, 2)Obat pereda nyeri golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan Aspirin, 3)Agen kontras yang digunakan dalam teknik pencitraan, 4)Anestesi lokal dan umum, 5)Obat Kemoterapi, 6)Obat antikejang, 7)Obat psikiatri seperti antidepresan atauantipsikotik,8) Obat tekanan darah tinggi golongan Inhibitor Angiotensin-Converting Enzyme(ACE)

Alergi obat biasanya terjadi pada dewasa muda/pertengahan lebih sering dibandingkanbayi/lansia. Lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan pria. Risiko alergi obat sering terjadipada orang dengan mutase genetic dan infeksi virus (HIV, virus herpes).

Selain itu obat-obatan yang diberikan melalui infus (penetesan) atau injeksi, atau yang diserapoleh kulit, lebih cenderung menyebabkan reaksi alergi dibandingkan dengan obat yang dikonsumsi dalam bentuk tablet atau cairan.

Gejala alergi obat biasanya muncul satu jam setelah mengonsumsi obat atau beberapa jam atau hari atau bahkan minggu. Gejala yang muncul dapat meliputi hal-hal berikut:

Ruam dan sensasi panas pada kulit
Biduran
Gatal
Pembengkakan seperti bibir, dan wajah
Pembengkakak pada tubuh akibat penumpukan cairan dalam jaringan tubuh (edema)

Reaksi alergi yang berat (syok anafilaktik) dapat menyebabkan sesak napas, kebingungan, hingga henti jantung. Reaksi yang lambat dapat terjadi dalam beberapa hari. Hanya saja jarangterjadi dua minggu setelahnya.

Untuk melakukan diagnosis, dokter menanyakan tentang gejala, obat-obat apa yang telahdikonsumsi, dan kapan obat dikonsumsi. Dokter juga meminta catatan terkait alergi obatsebelumnya.

Sangat penting untuk menginformasikan kepada dokter tentang semua obat yang sedangdikonsumsi bahkan produk herbal atau suplemen makanan. Meskipun kebanyakan orang tidakmenganggap sebagai obat, produk-produk tersebut dapat menyebabkan alergi. Berikut beberapapemeriksaan alergi :

1) Tes Skin Prick: Larutan alergen ditusukkan pada lengan bawah sehingga larutandapat masuk ke dalam kulit. Kemudian kulit diamati untuk melihat apakah adareaksi  kemerahan, gatal, dan lain-lain.
2) Tes Patch: Zat yang diduga alergen ditempelkan pada kulit. Kemudian zat inidihapus setelah satu hingga dua hari untuk melihat apakah ada tanda-tanda reaksialergi.
3) Tes Darah: Sampel darah diambil untuk mengamati antibodi yang dibentuk tubuhterhadap obat tertentu.
4) Tes Provokasi: tes ini dilakukan dengan diberikan sejumlah kecil obat, kemudianjumlahnya ditingkatkan. Tes ini di bawah pengawasan ketat dokter dan di rumah sakityang memadai karena dapat menyebabkan reaksi alergi yang berat.

Apabila terjadi reaksi yang dicurigai akibat alergi obat, maka hentikan penggunaan obatdan segera ke dokter atau IGD. Penanganan segera perlu dilakukan terutama pada gejala berat(syok anafilaksis). Syok anafilaksis adalah kondisi gawat darurat yang dapat berakibat fatal, keadaan ini dapat menyebabkan gangguan pada fungsi multi organ tubuh.

Menghentikan penggunaan obat dapat menghilangkan reaksi alergi obat. Beberapa obatdigunakan untuk meredakan reaksi alergi obat, yaitu seperti obat antihistamin atau steroid. Untukgejala berat seperti anafilaktik sangat penting diberikan suntikan ephinephrine.

Prinsip pencegahan terjadinya alergi obat adalah menghindari obat yang memicu reaksi alergi. Sangat penting untuk mengnformasikan dokter atau tenaga medis terkait alergi terhadap obattertentu dan reaksi sebelumnya saat menjalani pengobatan atau tindakan medis. Dari fasilitaskesehatan biasanya akan memberikan informasi tertulis tentang obat-obat yang perlu dihindari(termasuk obat-obatan yang dijual bebas) pada pasien.


postnatal-period-with-mother-child.webp

Baby blues adalah kondisi perubahan suasana hati, atau mood swing, maupun perasaan sedih dan tidak bersemangat setelah melahirkan. Usai melahirkan, kadar hormon akan turun, yang akan memengaruhi suasana hati. Bayi yang baru lahir mungkin juga bangun setiap saat, jadi ibu tidak cukup tidur. Belum lagi sebagian besar ibu akan merasa khawatir tentang merawat bayi, dan itu membuat ibu merasa stres yang belum pernah ditangani sebelumnya. 

Umumnya, baby blues hanya berlangsung sampai 2 minggu pascapersalinan. Kondisi ini dapat dialami oleh orang tua baru, sudah berapa kalipun ia melahirkan, dari segala usia, pendapatan, budaya atau tingkat pendidikan. Baby blues dapat hilang dengan sendirinya, tanpa perawatan khusus, intervensi atau pengobatan.. Meski tampak sepele, baby blues perlu diatasi agar kondisinya tidak berlarut-larut dan berkembang menjadi depresi. Berikut beberapa ciri ibu yang mengalami baby blues :

1. Menangis tanpa ada alasan yang jelas

2. Merasa mudah tersinggung, mudah marah, dan cemas

3. Mengalami mood swing

4. Tidak sabaran

5. Kelelahan sehingga membuat ibu tidak mampu mengurus diri sendiri

6. Konsentrasi menurun

7. Tidak nafsu makan

8. Hipersensitif terhadap kritik

9. Sulit tidur atau insomnia meskipun sangat Lelah

10. Merasa tidak sayang dengan bayi yang baru dilahirkan

Meskipun mengalami baby blues, Bunda juga biasanya tidak sampai merasa kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi ini berbeda dengan depresi pascamelahirkan yang bisa membuat seorang ibu merasa sedih berlarut-larut sampai kesulitan beraktivitas, bahkan untuk merawat diri sendiri.


children-s-hand-gesturing-white.webp

Khitan atau sunat yang secara medis dikenal dengan istilah sirkumsisi merupakan hal yang lumrah dilakukan pada anak laki-laki. Tindakan ini membuang sebagian kulit kulup yang menempel pada ujung kemaluan. Dari sisi medis, tidak ada usia tertentu yang dipandang optimal untuk melakukan prosedur khitan. Namun, apabila ada indikasi medis tertentu seperti adanya fimosis hingga infeksi saluran kemih, maka khitan sebaiknya dilakukan segera. Khitan dapat dilakukan kapan saja untuk menghindari resiko terjadinya infeksi saluran kemih.

Indikasi medis khitan antara lain fimosis yaitu saat preputium penis melekat pada glans penis sehingga tidak dapat ditarik. Sekitar 90% batita mengalami fimosis yang dapat ditandai dengan preputium yang menggelembung (ballooning) saat berkemih. Karena hygiene yang buruk pada penderita fimosis sehingga sering terjadi infeksi saluran kemih. Namun, ada kondisi tertentu dimana pasien tidak boleh khitan seperti adanya hipospadia yaitu muara saluran kemih yang terletak tidak pada ujung penis tetapi pada bagian bawah penis. Lalu adanya gangguan pembekuan darah seperti hemophilia. Sehingga, sebaiknya tindakan khitan dilakukan dirumah sakit bersama dokter spesialis bedah.

Saat ini banyak orangtua yang memilih untuk melakukan khitan pada usia lebih dini, selain karena proses penyembuhan yang bisa lebih cepat, ketika usia bayi, bayi juga belum terlalu banyak bergerak. Namun, di Indonesia rata-rata anak laki-laki khitan pada usia pra pubertas sekitar usia 8-9 tahun sehingga seolah-olah membuat anak terlihat semakin besar dan tinggi setelah dilakukan sirkumsisi. Padahal risiko khitan saat bayi, usia balita dan usia sekolah relatif sama.


pusing-hamil.jpg

Pusing saat hamil merupakan kondisi yang cukup sering terjadi selama masa kehamilan. Meski terkesan ringan, keluhan ini kerap mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, Bunda tidak perlu khawatir, karena ada beragam cara untuk mengatasinya, kok.

Pusing di awal kehamilan atau trimester pertama dapat terjadi akibat peningkatan hormon progresteron yang berfungsi untuk mengendurkan dan melebarkan otot di dinding pembuluh darah. Aktivitas ini berfungsi untuk meningkatkan aliran darah dari ibu ke janin.

Pada trimester kedua, pertumbuhan dan perkembangan janin menyebabkan ukuran rahim semakin besar. Hal ini membuat rahim mendorong dan menekan pembuluh darah di sekitarnya, sehingga aliran darah ke jantung dan otak sedikit berkurang. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa ibu hamil sering merasa pusing.

Pusing akibat terlalu lama berbaring biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Pada kondisi ini, pusing bisa disebabkan oleh aliran darah yang berkurang akibat penekanan pembuluh darah utama yang membawa darah ke jantung. Dengan begitu, sirkulasi darah ke otak pun menjadi berkurang sehingga menyebabkan pusing.

Gejala dan Ciri-ciri

Gejala pusing dalam kehamilan bisa bervariasi, tetapi beberapa tanda umumnya meliputi:

  1. Sensasi kepala ringan atau melayang.
  2. Pandangan kabur atau gelap sesaat.
  3. Kesulitan menjaga keseimbangan.
  4. Mual yang disertai pusing.
  5. Rasa lelah yang berlebihan.
  6. Berkeringat dingin.
  7. Detak jantung cepat atau tidak teratur.

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pusing dalam kehamilan antara lain:

  1. Tekanan Darah Rendah: Tekanan darah cenderung menurun selama trimester pertama dan kedua karena pembuluh darah melebar.
  2. Hipoglikemia: Kadar gula darah rendah akibat tidak makan cukup atau terlalu lama antara waktu makan.
  3. Anemia: Kekurangan sel darah merah atau hemoglobin dapat menyebabkan pusing.
  4. Morning sickness: Pusing juga banyak dialami oleh ibu hamil yang mengalami morning sickness, yaitu kondisi ketika ibu hamil mengalami mual dan muntah. Apabila muntah terjadi terus-menerus, ibu hamil bisa mengalami kekurangan gula darah dan dehidrasi, sehingga muncul keluhan pusing.
  5. Dehidrasi: Kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan pusing.
  6. Perubahan Posisi Mendadak: Bangun dari posisi duduk atau berbaring terlalu cepat dapat menyebabkan darah tidak mengalir dengan baik ke otak.
  7. Kekurangan Oksigen: Ruangan yang pengap atau tidak berventilasi baik dapat mengurangi suplai oksigen, menyebabkan pusing.
  8. Kondisi Medis Lain: Gangguan pada sistem kardiovaskular atau sistem saraf, diabetes gestasional, hipertensi gestasional, keguguran, preeklamsia, asma, atau infeksi.
  9. Bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti kelelahan, aktivitas fisik terlalu berat, stres, dan kurang tidur.

Bahaya

Meskipun pusing dalam kehamilan umumnya tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan beberapa risiko, terutama jika sering terjadi atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan:

  1. Pingsan: Risiko terjatuh dan cedera.
  2. Komplikasi Kehamilan: Jika pusing disebabkan oleh kondisi medis seperti preeklampsia, diabetes gestasional, atau anemia berat, perlu penanganan medis segera.
  3. Kecemasan dan Ketidaknyamanan: Rasa pusing yang berulang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kecemasan berlebih pada ibu hamil.

Cara Pemeriksaan

Untuk memastikan penyebab pusing dalam kehamilan dan menentukan langkah penanganan yang tepat, beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan meliputi:

  1. Pemeriksaan Tekanan Darah: Untuk mengukur tekanan darah dan memastikan tidak ada kondisi seperti hipotensi.
  2. Tes Darah: Untuk mengevaluasi kadar hemoglobin, gula darah, dan elektrolit.
  3. Pemeriksaan Fisik: Melihat tanda-tanda vital dan memeriksa kemungkinan penyebab lain dari pusing.
  4. Pemantauan Kondisi Kehamilan: Melakukan USG atau pemeriksaan lanjutan jika diperlukan.

Cara Mencegah

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko pusing dalam kehamilan antara lain:

  1. Hindari Berdiri Terlalu Lama: Jika perlu berdiri lama, pastikan untuk bergerak atau menggerakkan kaki agar aliran darah tetap lancar.
  2. Pola Makan Teratur: Makan secara teratur dan pastikan asupan nutrisi seimbang.
  3. Hindari Dehidrasi: Pastikan asupan cairan cukup, terutama saat cuaca panas.
  4. Ventilasi Ruangan: Pastikan ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik untuk menghindari kekurangan oksigen.
  5. Kendalikan Stres: Teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga dapat membantu mengurangi stres yang dapat memicu pusing.

Dengan memahami penyebab dan cara mengatasi pusing dalam kehamilan, ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan lebih nyaman dan aman. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala yang dirasakan, agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Menghadapi Pusing

1. Konsumsi makanan kaya zat besi

Zat besi merupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah. Oleh karena itu, untuk mencegah dan mengatasi anemia, Bumil dianjurkan untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, ikan, biji-bijian, dan dan kacang-kacangan.

Saat mengonsumsi makanan tersebut, pastikan untuk mengolah dan memasaknya hingga matang sepenuhnya, ya. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah penularan penyakit yang dapat menular dari makanan mentah, seperti demam tifoid dan infeksi toxoplasma.

2. Terapkan pola makan secara teratur

Tak hanya rutin mengonsumsi makanan sehat, Bunda juga perlu makan secara teratur agar kadar gula darah tetap stabil. Idealnya, setiap ibu hamil dianjurkan untuk makan dengan porsi sedikit, tetapi sering. Hindari makan dalam porsi terlalu banyak karena bisa saja membuat Bumil merasa mual. Hindari pula konsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung gula atau lemak.

3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh

Minum air putih yang cukup selama kehamilan perlu dilakukan setiap hari agar Bumil terhindar dari dehidrasi. Agar lebih aman, Bumil sebaiknya menghindari minuman yang mengandung kafein, seperti teh, kopi, dan minuman berkarbonasi, karena jenis minuman ini bisa membuat Bumil merasa mual atau pusing.

4. Pastikan tubuh selalu aktif bergerak

Agar aliran darah tetap lancar, Bumil perlu rutin bergerak dan berolahraga. Jika pekerjaan Bumil lebih banyak duduk, cobalah untuk berjalan sesekali atau lakukan stretching. Namun, tetap berhati-hati karena Bunda mungkin sulit menjaga keseimbangan tubuh, terutama pada trimester akhir kehamilan.

5. Hindari berbaring telentang terlalu lama

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, telentang dalam waktu lama akan menyebabkan tertekannya pembuluh darah utama yang membawa darah kembali ke jantung sehingga menghambat sistem sirkulasi. Berbaring menyamping saat hamil memang sulit, tetapi Bumil jangan ragu untuk meminta bantuan pasangan, ya.

6. Hindari mandi air hangat terlalu lama

Ibu hamil boleh saja mandi atau berendam air hangat, tetapi sebaiknya jangan terlalu lama. Agar lebih aman, Bumil sebaiknya mandi air hangat cukup selama 10 menit saja. Jika Bumil mandi air hangat atau sauna terlalu lama, hal ini berisiko menyebabkan kenaikan suhu tubuh, sehingga membuat Bumil rentan dehidrasi dan pusing karena kekurangan cairan tubuh.

7. Hentikan kebiasaan merokok

Merokok selama hamil dapat meningkatkan risiko darah tinggi dan eklamsia. Tak hanya itu, bahaya rokok saat hamil juga akan memberi dampak bagi kesehatan janin, mulai dari bayi lahir prematur hingga cacat lahir pada bayi.

8. Kurangi stres

Stres dan rasa cemas saat hamil juga kerap menjadi penyebab pusing saat hamil. Oleh karena itu, Bumil perlu mengelola stres dengan baik agar tidak sering merasa pusing. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan relaksasi, mencoba latihan pernapasan, atau berolahraga ringan. Selain itu, Bumil juga perlu tidur yang cukup, yaitu sekitar 7–9 jam setiap malam agar tubuh bisa memperoleh energi yang cukup.

9. Rutin control

Jangan lupa untuk kontrol kehamilan secara rutin sesuai anjuran dokter dan mengonsumsi suplemen kehamilan yang telah diresepkan dokter. Meski pusing ketika hamil dapat disebabkan oleh berbagai hal, biasanya gejala ini bersifat ringan dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa konsumsi obat pusing.

Bila berbagai cara di atas belum efektif untuk mengatasi pusing saat hamil atau keluhan disertai gejala lain, seperti kulit pucat, bibir kering, diare, demam, hingga pingsan, segera periksakan diri ke dokter agar dapat diketahui penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat.

Tips yang Bisa Dijalankan

Berikut beberapa tips praktis yang dapat membantu mengurangi dan mencegah pusing selama kehamilan:

  1. Konsumsi Camilan Sehat: Bawa camilan sehat seperti buah-buahan, kacang-kacangan, atau biskuit gandum untuk menjaga kadar gula darah.
  2. Pakai Pakaian Longgar: Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman untuk meningkatkan sirkulasi darah.
  3. Jaga Pola Tidur: Pastikan tidur cukup setiap malam, dan jika perlu, tambahkan waktu istirahat siang.
  4. Lakukan Olahraga Ringan: Seperti jalan kaki atau senam kehamilan, yang dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga kebugaran.
  5. Konsultasi dengan Dokter: Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika pusing sering terjadi atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan.
  6. Jangan bangun terlalu cepat dari tempat tidur atau kursi.
  7. Jangan terlalu lama dan sering berendam dalam air panas (tubuh akan menjadi panas secara berlebihan).
  8. Jangan berdiri terlalu lama. Jika terpaksa berdiri lama, cobalah tarik otot-otot perut sedikit ke dalam dan gerakan jari kaki agar sirkulasi darah tetap lancar.
  9. Coba hirup minyak mentol atau minyak berbau segar.
  10. Jangan biarkan perut lapar karena kadar gula darah bisa turun drastis
  11. Selalu cek tekanan darah.
  12. Minumlah cukup cairan agar tidak mengalami dehidrasi.

fetomaternal.jpg

Fetomaternal adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan. Kehamilan adalah periode kritis yang tidak hanya memengaruhi kesehatan ibu tetapi juga perkembangan janin yang sedang tumbuh. Oleh karena itu, perhatian khusus terhadap aspek fetomaternal sangat penting untuk memastikan kelahiran yang aman dan bayi yang sehat.

Peran Fetomaternal dalam Kesehatan Kehamilan

Fetomaternal mencakup berbagai aspek kesehatan yang berhubungan dengan ibu dan janin, termasuk pemantauan perkembangan janin, pencegahan dan penanganan komplikasi kehamilan, serta pengelolaan kondisi medis yang dapat memengaruhi kehamilan. Dokter spesialis fetomaternal bekerja sama dengan dokter kandungan untuk memberikan perawatan komprehensif yang dirancang untuk mengoptimalkan hasil kehamilan.

1. Pemantauan Perkembangan Janin

Pemantauan perkembangan janin adalah salah satu fokus utama dalam fetomaternal. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) secara rutin dilakukan untuk memastikan bahwa janin berkembang dengan baik dan tidak ada tanda-tanda kelainan. Pemantauan ini juga memungkinkan deteksi dini kondisi-kondisi seperti pertumbuhan janin yang terhambat atau kelainan kongenital, yang memungkinkan intervensi dini.

2. Pencegahan dan Penanganan Komplikasi Kehamilan

Komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia, diabetes gestasional, dan pertumbuhan janin terhambat, dapat berdampak serius pada kesehatan ibu dan janin. Spesialis fetomaternal memiliki peran penting dalam mengidentifikasi risiko-risiko ini lebih awal dan memberikan perawatan yang tepat untuk mencegah atau mengurangi dampaknya.

3. Pengelolaan Kondisi Medis Ibu

Kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, seperti hipertensi, penyakit jantung, atau gangguan autoimun, dapat memengaruhi kehamilan dan kesehatan janin. Spesialis fetomaternal bekerja untuk mengelola kondisi-kondisi ini selama kehamilan, memastikan bahwa perawatan ibu diadaptasi dengan kebutuhan khususnya selama masa kehamilan.

Pentingnya Promosi Kesehatan Selama Kehamilan

Promosi kesehatan ibu hamil sangat penting dalam fetomaternal. Ini termasuk edukasi mengenai nutrisi yang baik, pentingnya aktivitas fisik yang sesuai, manajemen stres, serta pentingnya pemeriksaan kehamilan yang rutin. Kesehatan ibu hamil yang optimal tidak hanya penting untuk kesejahteraan ibu tetapi juga untuk perkembangan janin yang sehat.

– Nutrisi : Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi penting seperti asam folat, zat besi, kalsium, dan protein sangat penting untuk mendukung perkembangan janin dan kesehatan ibu.

– Aktivitas Fisik : Aktivitas fisik yang aman, seperti berjalan kaki atau yoga, dapat membantu mengurangi risiko komplikasi kehamilan dan mempersiapkan tubuh ibu untuk persalinan.

– Pemeriksaan Rutin : Pemeriksaan rutin memungkinkan deteksi dini dan manajemen yang lebih baik terhadap kondisi-kondisi yang dapat memengaruhi kehamilan.

Kesimpulan

Fetomaternal adalah bidang yang sangat penting dalam memastikan kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Dengan fokus pada pemantauan perkembangan janin, pencegahan komplikasi, dan pengelolaan kondisi medis ibu, spesialis fetomaternal memainkan peran krusial dalam memastikan hasil kehamilan yang sehat. Promosi kesehatan yang tepat selama kehamilan juga sangat penting untuk mencegah komplikasi dan mendukung perkembangan janin yang optimal.

Referensi

1. *Reddy, U. M., Abuhamad, A. Z., Levine, D., & Saade, G. R. (2013).* Fetal Imaging: Executive Summary of a Joint Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development, Society for Maternal-Fetal Medicine, American Institute of Ultrasound in Medicine, American College of Obstetricians and Gynecologists, American College of Radiology, Society for Pediatric Radiology, and Society of Radiologists in Ultrasound Fetal Imaging Workshop. Obstetrics & Gynecology, 122(4), 908-915. doi:10.1097/AOG.0b013e3182a6b6c7.

2. *Alfirevic, Z., Stampalija, T., & Medley, N. (2017).* Cervical stitch (cerclage) for preventing preterm birth in singleton pregnancy. Cochrane Database of Systematic Reviews, (6). doi:10.1002/14651858.CD008991.pub3.

3. *D’Alton, M. E., & Friedman, A. M. (2018).* Fetal therapy: In utero interventions for fetuses with congenital anomalies. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 218(1), 113-122. doi:10.1016/j.ajog.2017.09.014.

4. *Nkwabong, E. (2017).* Fetomaternal outcome of uterine rupture during labor. International Journal of Gynecology & Obstetrics, 137(1), 16-21. doi:10.1002/ijgo.12103.

5. *Martin, J. A., Hamilton, B. E., Osterman, M. J., Driscoll, A. K., & Drake, P. (2018).* Births: Final data for 2017. National Vital Statistics Reports, 67(8), 1-50.


website-cms-16269813558901872.jpg

 

ASI berwarna pink mengindikasikan adanya darah dalam ASI. Penyebab dari ASI yang berwana pink sangat beragam dimulai dari puting payudara lecet, infeksi pada payudara yang disebut mastitis, pembuluh darah pecah akibat bayi yang terlalu kencang saat mengisap putting hingga tumor payudara yang ditandai adanya benjolan. Penyebab yang paling sering dialami ibu adalah puting payudara yang lecet, hal ini dapat terjadi karena perlekatan menyusui yang kurang tepat bahkan penggunaan pompa asi dengan posisi yang salah. Sehingga posisi menyusui yang tepat adalah pencegahan yang utama agar tidak terjadi puting yang lecet. Perlekatan yang benar ditandai dengan dagu menempel ke payudara, mulut terbuka lebar, sebagian besar areola terutama yang berada dibawah masuk kedalam mulut bayi, bibir bayi terlipat keluar, pipi bayi tidak boleh kempot, tidak boleh terdengar bunyi decak melainkan bunyi menelan, ibu tidak kesakitan dan bayi tenang.

Menyusui dalam kondisi puting yang berdarah dianggap aman, sehingga ibu masih dapat menyusui dan memberi ASI Perah (ASIP) meskipun puting berdarah atau melihat darah pada ASIP. Sedikit darah dalam ASI tidaklah berbahaya, selama bayi menyusu dengan baik yaitu anak tidak muntah serta ibu masih dapat menyusui tanpa rasa sakit. Namun, bila dalam seminggu tidak kunjung sembuh ataupun jumlah tetesan darah banyak, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk menghindari kemungkinan masalah medis lainnya. Beberapa cara mengatasi adanya darah ASI yang disebabkan putting susu yang lecet adalah dengan perhatikan teknik menyusui, perawatan putting susu dengan krim / salep, kompres dingin untuk mengurangi nyeri.

Oleh :  dr. Roro Sri Tanjung Wigid Putri Kinasih – Dokter Klinik Umum


baby-rsiakendangsari.jpg

 

Mengenali ciri-ciri bayi sehat penting dilakukan orang tua untuk memastikan tumbuh kembang anak sudah sesuai usianya. Selain penambahan berat badan, ciri bayi sehat juga dapat dikenali melalui perkembangan motorik dan emosionalnya, serta bagaimana ia berinteraksi dengan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya.

Bayi sehat cenderung memiliki tahap pertumbuhan yang terus berkembang seiring dengan pertambahan usia. Ayah Bunda, sebagai orangtua harus mendukung tahap tumbuh kembangnya dengan nutrisi dan stimulasi untuk menjaga kesehatan bayi.

Tanda-tanda bayi sehat

Berikut merupakan tanda-tanda penting yang bisa membantu Ayah Bunda memastikan bahwa buah hati tumbuh sehat:

  1. Tinggi dan berat badan bayi bertambah

Tanda yang pertama dari bayi yang sehat adalah tinggi dan berat badan bayi bertambah sesuai dengan bertambahnya usia. Pada umumnya, bayi akan bertambah dua kali lipat bertanya dalam waktu lima bulan pertama dan hampir mencapai tiga kali lipat pada ketika bayi menginjak usia 1 tahun. Oleh karena itu, Ayah Bunda perlu menimbang berat badan bayi secara rutin untuk melihat perkembangan buah hati tercinta.

  1. Frekuensi Menyusui 

Untuk bayi yang diberi ASI eksklusif, asupan susu yang dibutuhkan bayi dapat meningkat dengan cepat selama beberapa minggu pertama. Jumlah asupan yang dibutuhkan bayi ini juga akan berubah seiring dengan usia yang bertambah.

Berikut adalah jumlah asupan yang dibutuhkan anak:

  • Pada minggu pertama, bayi dapat mengonsumsi tidak lebih dari 1 sampai 2 ons (30-60 ml) saat menyusui. Hal ini dikarenakan ukuran perut bayi yang masih kecil.
  • Setelah usia 4 sampai 5 minggu, jumlah ASI yang diperlukan bayi adalah sekitar 90-120 ml.
  • Saat bayi sudah mencapai usia 6 bulan, inilah waktunya Ayah Bunda untuk mengenalkan makanan pendamping ASI.
  1. Tenang saat berada didekat orangtua

Saat si Kecil rewel atau menangis dan ia menjadi tenang begitu mendengar suara Bunda, itu artinya perkembangan emosionalnya sudah semakin baik. Hal ini juga menandakan bahwa si Kecil telah melalui proses adaptasi dengan lancar dan mulai merasa nyaman dengan lingkungannya yang baru. Agar tumbuh menjadi bayi sehat dengan perkembangan fisik dan emosional yang baik, selalu pantau tiap kemajuan yang dilakukannya ya.

  1. Rutin buang air besar dan kecil

Jika bayi dalam sehari bisa ganti lebih dari 3 sampai 4 popok sehari, itulah ciri-ciri perkembangan bayi yang baik. Ini merupakan bukti bahwa bayi mendapatkan ASI yang cukup. Apabila bayi berganti popok tidak sampai 4 kali, perlu waspada karena hal ini merupakan tanda bahwa bayi dehidrasi.

  1. Memberi respon terhadap suara

Bayi memang sudah bisa mendengar sejak lahir, tapi ia membutuhkan waktu untuk bisa membedakan suara satu dengan yang lain. Nah, salah satu ciri-ciri bayi sehat adalah berusaha mencari sumber suara dengan menolehkan kepala dan terdiam beberapa saat untuk mendengarkan dengan lebih jelas. Dalam beberapa bulan ke depan, si Kecil akan lebih peka terhadap berbagai suara dan bisa segera mengenali sumber suara tersebut

  1. Menunjukan ketertarikan terhadap sekitar

Tanda bayi sehat yang berikutnya adalah seringnya bayi tersenyum dan berinteraksi dengan orang-orang sekelilingnya. Senyum pertama dari bayi akan muncul antara satu setengah sampai dengan 3 bulan kehidupan pertamanya. Ketika bayi mendapatkan lebih banyak kesenangan dari melihat reaksi orang, ia akan mulai untuk menambahkan suara. Ketika buah hati sudah berusia 5 bulan, ia mungkin akan bisa tertawa sekaligus menjerit bahagia.

  1. Bayi tidur nyenyak

Ciri-ciri bayi sehat yang terakhir adalah ketika bayi sudah mulai untuk tidur nyenyak dan telah memiliki pola tidur yang semakin teratur. Inilah tanda bahwa sistem saraf mereka sudah semakin matang. Adapun bayi baru lahir bisa tidur hingga 18 jam dalam satu hari, dan wajar apabila ia sering terbangun pada malam hari untuk minum ASI. Seiring dengan usia bayi, maka mereka akan lebih aktif pada siang hari dan tidur lebih nyenyak pada malam hari.

Nah, itulah ciri-ciri bayi sehat yang perlu Ayah Bunda ketahui. Selain memperhatikan asupan gizi pada bayi, juga perlu melakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak secara rutin untuk memastikan buah hati sehat sesuai dengan tahapan usianya. Semoga bermanfaat ya!

 

Oleh : dr. Eka Nur Asia – Dokter Klinik Umum RSIA Kendangsari




Hubungi Kami


Kontak

031 8347200 / 031 8436200
082257251113


Lokasi Kami

Jl. Raya Kendangsari 38 Surabaya
Jawa Timur




Subscribe


Mendaftarlah ke buletin RSIA Kendangsari untuk menerima semua berita dan diskon dari RSIA Kendangsari Surabaya





    Social Media


    Instagram

    @rsiakendangsari


    Youtube

    Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari


    Facebook

    @rsiakendangsarisurabaya




    Copyright by RSIA Kendangsari 2024. All rights reserved.



    Copyright by RSIA Kendangsari  2024. All rights reserved.