holding-hands-2-2.jpg

Ibu yang baru melahirkan rentan sekali terkena baby blues. Penyebabnya bermacam-macam salah satunya adalah kekhawatiran tentang cara merawat bayinya. Apalagi sekarang banyak mitos seputar bayi baru lahir yang berkembang dan masih dipercayai sebagian besar masyarakat Indonesia.

Padahal mitos yang banyak beredar itu belum tentu kebenarannya. Oleh karena itu, orangtua tidak boleh percaya begitu saja pada mitos yang ada. Bisa jadi mitos tersebut salah dan bahkan menyesatkan. Berikut beberapa mitos mengenai bayi baru lahir yang harus diluruskan.

  1. Mitos: Gurita mencegah perut buncit

Fakta: Salah

Pemakaian gurita pada bayi sama sekali tidak ada hubungannya dengan upaya pencegahan agar perut anak

tidak melar ketika ia dewasa. Ketika dilahirkan, semua bayi memang memiliki perut yang ukurannya lebih besar daripada dada. Seiring pertambahan usia, perut bayi akan kelihatan mengecil dengan sendirinya. Pemakaian gurita malah sebaiknya dihindari karena membuat bayi susah bernapas. Pasalnya, pada awal kehidupan, bayi bernapas dengan menggunakan pernapasan perut sebelum ia belajar menggunakan pernapasan dada. Pemakaian gurita yang menekan perut bisa membatasi jumlah udara yang dihirupnya.

  1. Mitos: Jidat lebar menandakan bayi pintar

Fakta: salah

Hal ini tidak ada hubungannya sama sekali. Kepintaran bukan di lihat berdasarkan lebar kecilnya jidat, tapi karena faktor genetis ke dua orang tuanya, kemudian stimulasidan nutrisi yang di berikan kepada bayi.

  1. Mitos :Terlalu lama di gendong membuat bayi manja

Fakta: salah

Justru sebaliknya. Menggendong bayi dengan benar meskipun lama tidak akan membuat bayi manja, malah akan membuat ikatan batin antara ibu dan bayi semakin kuat. Respon cepat ibu dengan menggendong bayi ketika bayi menangis akan membuat bayi cepat tenang dan menghindarkan bayi dari stress.

  1. Mitos: Bedong agar kaki bayi tidak bengkok

Fakta: Salah

Membedong bayi sekuat mungkin tidak ada hubungannya sama sekali untuk meluruskan kaki bayi. Semua kaki bayi memang bengkok pada awalnya. Hal ini berkaitan dengan posisi bayi yang meringkuk di dalam rahim. Nanti, dengan semakin kuatnya tulang anak dan kian besarnya keinginan untuk bisa berjalan, kaki anak akan lempeng sendiri. Perkembangan fisiologis kaki memang seperti itu.

  1. Mitos : Bayi jangan diajak ke luar rumah sebelum 40 hari

Fakta: Benar

Ada baiknya bila tidak untuk keperluan yang mendesak, misalnya ke dokter/rumah sakit untuk imunisasi atau kontrol bayi baru lahir, tidak mengajak bayi ke luar rumah diusia terlalu dini. Bayi yang usianya masih dalam hitungan hari memiliki daya tahan tubuh yang amat rendah Jadi, kalau ada kuman atau virus yang masuk kedalan tubuhnya, ia akan dengan mudah jatuh sakit.

  1. Mitos : Bayi yang bahagia tidak atau jarang menangis

Fakta: salah

Semua bayi menangis. Sebagian bayi baru lahir menangis lebih sering dibandingkan bayi lainnya, karena setiap bayi adalah unik. Pada umumnya tangisan bayi meningkat sejak usia 2-3 minggu, dan mencapai puncaknya pada usia 6-8 minggu. Kemudian, tangisan berangsur-angsur berkurang hingga usia 12 minggu.

  1. Mitos: Bayi Menangis baik untuk perkembangan paru-paru, maka biarkanlah dulu.

Fakta: salah

Responlah dengan cepat ketika bayi menangis. Komunikasi yang bisa bayi lakukan hanyalah menangis. Dengan menangisnya bayi memberikan berbagai tanda bagi orang tua, apakah bayi lapar, bayi sakit, merasakan adanya gangguan atau hal lainnya. Maka responlah dengan cepat ketika bayi menangis. Selain itu respon cepat anda, akan membuat bayi mudah tenang.

  1. Mitos: Berikan Pisang jika bayi terus menangis

Fakta:salah

makanan bayi sebelum 6 bulan hanyalah ASI ekslusif. Memberikanan makanan padat sebelum waktunya hanya akan membuat bayi terganggu pencernaannya. Jika anda telah memberikan respon cepat, misal dengan menggendong dan memberinya ASI namun bayi masih menangis, berarti ada hal lain yang menganggunya. Jika anda tidak menemukan penyebabnya, anda bisa periksakan bayi anda ke dokter

  1. Mitos : Jemur pakaian bayi lewat magrib mengundang penyakit

Fakta: Benar

Mitos ini bisa jadi benar bila Anda menjemur pakaian di luar ruangan, seperti halaman. Maghrib adalah saat pergantian sore menuju malam. Pada saat ini biasanya binatang kecil (serangga)-yang di tubuhnya tertempel serbuk sari bunga, ramai-ramai keluar meninggalkan sarang. Nah, jika baju si kecil masih berada di luar rumah, besar kemungkinan serangga dan serbuk sari tersebut akan menempel di baju bayi. Akibatnya, ketika dipakai bisa menimbulkan gatal-gatal di kulit atau bersin-bersin yang menyerupai pilek, terutama pada bayi yang memiliki bakat alergi.

  1. Mitos : Minum air kelapa saat hamil membuat bayi terlahir bebas dari kerak

Fakta: salah

Kerak di kulit kepala terbentuk karena terlalu aktifnya kelenjar miyak akibat dari pengaruh hormon ibu. Keadaan ini disebut juga dengan dermatitis seboroik.

 

(dr. Rulik Rufiati, Sp.A)


WhatsApp-Image-2023-02-27-at-3.57.20-PM-1200x800.jpeg

USG memiliki peran yang penting dalam
penegakan diagnosa tumor kandungan. Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan
dugaan jenis tumor (padat atau kistik), ukuran
dan batas-batas tumor, lokasi tumor dan
menduga keganasan tumor yang kesemuanya
sangat berperan dalam rencana penatalaksanaan tumor kandungan. Ukuran tumor yang masih kecil pun dapat dideteksi oleh USG bahkan sebelum pasien merasakan keluhan akibat tumor tersebut.

USG memiliki keunggulan dibanding modalitas alat pencitraan yang lain seperti CT Scan atau MRI karena biayanya yang terjangkau, tidak bersifat invasif, aman, tidak memerlukan prosedur yang rumit, tanpa memerlukan obat kontras, memiliki akurasi yang cukup tinggi dan mudah diakses dimana mana baik di praktek dokter, klinik maupun rumah sakit.

Prinsip Kerja dan Peralatan USG
USG bekerja dengan menggunakan gelombang
suara ultra atau ultrasound. Terdiri dari serangkaian alat berupa penjejak (transduser atau probe ), mesin USG, layar monitor, panel – panel kontrol dan fasilitas penyimpanan serta
percetakan gambar USG. Tranduser untuk
pemeriksaan organ kandungan biasanya menggunakan transduser perut (transabdominal) dan vagina (transvaginal ). Gambar yang diambil lewat transduser ditampilkan dilayar monitor.

Perkembangan teknologi membuat presentasi
gambar USG tidak hanya bersifat 2 dimensi saja, namun sudah bisa menjadi 3 dimensi yang memungkinkan volume tumor dapat diukur. Juga pengukuran aliran darah tumor (doppler velosimetri) yang terdapat dialat USG yang memungkinkan perubahan sifat tumor dari jinak menjadi ganas dapat dideteksi. Saat ini di RSIA Kendangsari memiliki USG dengan kualifikasi 2D/3D/4D dan doppler velosimetri.

Tehnik Pemeriksaan USG
Pemeriksaan USG organ kandungan dilakukan pada segala usia mulai dari bayi sampai wanita
menopause. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan mendapatkan informasi yang cukup antara lain mengenal tujuan pemeriksaan, cara pemeriksaan, harapan hasil pemeriksaan dan lain-lain. Pasien juga hendaknya memberikan informasi yang lengkap tidak hanya mengenai keluhan penyakitnya tetapi juga mengenai status dirinya (nyonya atau nona), status pernikahan, umur dan lain lain. Hal ini penting karena
pemeriksaan transvaginal tidak dilakukan pada mereka yang berstatus gadis,
Cara pemeriksaan USG meliputi:
1. USG transabdominal pemeriksaan melalui perut.
Pada pemeriksaan ini dokter akan
mengoleskan semacam jelly yang berfungsi menghantarkan gelombang suara dan memudahkan dokter dalam menggerakkan transduser. Pemeriksaan ini umumnya memerlukan kandung kemih terisi urin.
2. USG transvaginal
Pemeriksaan melalui vagina. Transduser seperti tongkat kecil yang dibungkus
kondom beroleskan jelly dimasukkan melalui vagina. Pasien diminta mengosongkan kandung kemih. Gambar yang dihasilkan biasanya lebih jelas dengan resolusi yang lebih baik. Hal ini terjadi karena organ yang diperiksa lebih dekat dengan transduser. Pada kasus tertentu misalnya polip endometrium, USG transvaginal dilakukan dengan tehnik infus salin sonography dimana rongga rahim dikembangkan dengan cairan infus sehingga gambaran tumor lebih jelas terlihat. Pemeriksaan transvaginal tidak dilakukan pada anak-anak dan mereka yang masih gadis.
3. USG transperineal atau translabial. Transduser di letakkan di depan vagina
4. USG transrektal.
Transduser dimasukkan ke dalam dubur


WhatsApp-Image-2023-02-27-at-10.20.48-AM.jpeg

#kslayanan
Mempersiapkan pernikah tidak hanya mempersiapkan pesta yang meriah, tapi juga harus mempersiapkan diri, termasuk kesehatan diri dan pasangan sebelum menikah. Beberapa pasangan mungkin masih belum menyadari betapa pentingnya cek kesehatan pranikah. Padahal, pemeriksaan ini sangat membantu dalam mengidentifikasi masalah kesehatan dan risikonya untuk diri Anda sendiri dan pasangan.

Premarital screening atau skrining pranikah merupakan sebuah tindakan pencegahan yang wajib dilakukan untuk mencegah terjadinya permasalahan kesehatan pada diri sendiri, pasangan, maupun keturunan. Menjalankan premarital screening akan Membuat calon mempelai semakin mantap, lebih terbuka, dan lebih yakin satu sama lain mengenai riwayat kesehatan keduanya.

Nah bagi pasangan calon pengantin yuk konsultasikan rencana skrining pranikah dengan dokter kami.

Informasi selengkapnya dapat menghubungi Layanan Pelanggan kami :
☎(031) 8437200/8436200
?082257251113 (WA only)

#rsia
#rsiakendangsari
#rsiasurabaya
#rumahsakitibudananak
#rumahsakitibuanak
#bundadanbuahhati
#premaritalscreening
#skriningpranikah
#pernikahan


WhatsApp-Image-2023-02-14-at-4.06.20-PM-2-1200x1200.jpeg

Layanan Relaktasi Rawat Inap RSIA Kendangsari

Sebagai Pusat Relaktasi di Surabaya, RSIA Kendangsari hadir bagi Bunda yang ingin melakukan relaktasi atau kembali menyusui setelah berhenti menyusui untuk beberapa waktu.

Melalui Layanan Relaktasi Rawat Inap, Bunda akan mendapatkan pendampingan dokter anak dan konselor menyusui tentang bagaimana melakukan relaktasi untuk selanjutnya bisa dilakukan secara mandiri di rumah. Syarat utama untuk layanan ini usia bayi maksimal 3 bulan.

Tiada yang dapat menggantikan ASI,
Tiada yang dapat melebihi kualitas ASI.
Menyusui bukan hanya tentang memberikan ASI, menyusui merupakan bagian dari hak bayi yang perlu diperjuangkan. Menyusui memberi berjuta manfaat bagi Bayi dan Bunda, mulai dari manfaat perlindungan melalui antibodi yang dihasilkan, manfaat pemenuhan gizi yang paling sesuai untuk bayi sampai dengan bonding yang tercipta dari proses menyusui, serta masih banyak lagi manfaatnya.
Jadi bila menyusui masih bisa diperjuangkan, jangan lewatkan kesempatan ini melalui Layanan Relaktasi.

Informasi Layanan Relaktasi Rawat Inap selengkapnya dapat menghubungi Layanan Pelanggan kami di nomor 082257251113 atau (031) 8437200/8436200

#rsia
#rsiakendangsari
#rsiasurabaya
#rumahsakitibudananak
#relaktasimenyusui
#pusatrelaktasisurabaya
#relaktasi
#menyusuikembali


laparoskopi.png

Laparoskopi adalah prosedur operasi dengan memasukkan teleskop dan instrument kecil lainnya melalui sayatan kecil di perut bagian bawah, umumnya di sekitar pusar. Hal ini memungkinkan untuk melakukan visualisasi organ panggul termasuk di daerah rahim, saluran telur (tuba fallopii) dan indung telur.

Macam Tindakan Laparoskopi Untuk Wanita Subinfertil

Prosedur ini memungkinkan kita untuk menentukan apakah ada perlekatan antar beberapa organ reproduksi sehingga mengganggu pertemuan antara spermatozoon dengan oozit, endometriosis, tumor dengan masa padat (miom) di rahim (uterus), tumor pada indung telur (ovarium) yang kita kenal dengan kistoma ovarii (kista) dan kelainan- kelainan lainnya pada tuba fallopi, yang semuanya bisa mengganggu kesuburan bagi wanita.

Ada 2 jenis tindakan laparoskopi dibidang Kandungan :

  • Laparoskopi Diagnostik, yaitu: tindakan untuk mencari penyebab mengapa kehamilan belum terjadi.
  • Laparoskopi Operatif yaitu tindakan operasi sejak awal sudah direncanakan untuk menangani adanya kelainan di uterus, ovarium, tuba falopii atau kelainan lainnya dengan cara mengambil/memperbaiki kelainan tersebut. Kelainan ini bisa diketahui pada pemeriksaan sebelumnya seperti menggunakan pemeriksaan fisik sederhana, HSG (hystero salpingography), USG (Ultra sonography) atau pemeriksaan canggih lainnya.

Jika kelainan tersebut saat pemeriksaan sebelumnya tidak diketahui dan ditemukan saat laparoskopi diagnostik, maka tindakan laparaskopi diagnostik bisa dilanjutkan laparoskopi operatif dengan menempatkan instrumen tambahan melalui port (lubang kecil 5 mm lainnya untuk memasukkan alat- alat lainnya)

Laparoskopi Diagnostik akan dilakukan setelah pemeriksaan infertilitas dasar lainnya dilakukan seperti: analisia sperma, hysterosalpingography (HSG), pemeriksaan cadangan ovarium dan kondisi ada atau tidaknya gangguan ovulasi harus diperiksa sebelum pertimbangan laparoskopi. Misalnya, jika pasangan prianya memiliki cacat sperma berat maka laparoskopi akan dilakukan setelah terjadi perbaikan pada hasil analisa sperma suami, sebab kalaupun laparoskopi tetap dilakukan maka tindakan ini tidak akan memberikan informasi tambahan yang berguna yang akan membantu terjadinya kehamilan.

Laparoskopi adalah Gold standart untuk pemeriksaan infertilitas wanita. Setelah pasangan suami istri menikah satu tahun dengan melakukan hubungan suami istri yang normal (2-3x dalam seminggu) tanpa proteksi (alat KB) maka selayaknya dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab ketidak hamilan tersebut. Setelah pemeriksaan standart infertilitas dilakukan dan tetap belum ditemukan kelainannya, maka laparoskopi Diagnostik selayaknya dilakukan. Atau kalaupun belum mencapai usia pernikahan 1 tahun namun ditemukan kelainan yang diduga sebagai penyebab dari keterlambatan kehamilan tersebut, maka Laparoskopi Diagnostik dan bahkan sudah bisa dilakukan Laparoskopi Operatif untuk menangani kelainan- kelainan yang diduga sebagai penyebab gangguan kesuburannya.

 



Breastfeeding Journey atau perjalanan menyusui setiap Bunda dan buah hati tercinta memiliki cerita yang berbeda-beda. Seperti yang dikisahkan Bunda @supernopha berikut ini tentang bagaimana perjalanan menyusui triplet atau kembar 3.
Yuk Ayah Bunda simak kisahnya berikut ini

“Perjalanan Menyusui Triplet”
Cerita menyusui diwarnai perjuangan supaya ASI lancar selagi mereka masih di ruang NICU selama hampir 1 bulan. Di RSIA Kendangsari, Alhamdulillah dokter dan susternya support dan telaten sekali membantu dan mengajari bagaimana cara agar bisa memenuhi kebutuhan ASI triplet. Oh iya putri-putri kami ini merupakan triplet pertama di RSIA Kendangsari

Menyusui triplet bisa dibilang banyak tantangannya. Puting saya termasuk datar, sehingga bagi triplet yang ukuran mulutnya masih kecil tentunya masih agak susah buat menyusui. Saat masih di NICU pemberian ASI menggunakan pipet dan cup feeder, kalau untuk menyusui, masih pakai bantuan nipple shield. Itu pun juga mereka tidak langsung bisa, jadi memang harus sabar.
Ketika pulang dari rumah sakit, makin penuh tantangan nyusuin triplet karena sempat keteteran dengan jadwal mompa ASI untuk stok (misal saat dua bayi menyusu yang satunya minum ASIP pakai cupfeeder). Belum lagi triplet kalo menyusu waktunya lumayan lama dan tidak mau lepas. Akhirnya 2 tahun perjalanan menyusui triplet telah selesai dan akan selalu menjadi kisah manis untuk diceritakan.

Saya ingin share sedikit tips menyusu untuk Bunda yang juga sedang menyusui
• Harus sabar dan telaten yang pasti. Karena kalo nggak sabar sudah mau nyerah aja bawaannya.
• Istirahat yang cukup dan makan teratur karena bisa berpengaruh ke produksi ASI.
• Support dari suami & keluarga juga penting. Biar tetep semangat memberikan ASI ke triplet. Sempat sudah mau nyerah, Alhamdulillah ada suami dan teman komunitas yang selalu support
• Jangan ragu untuk meminta bantuan kepada dokter/konselor laktasi, agar menyusui menjadi mudah dan menyenangkan.

Semoga kisah ini menjadi inspirASI bagi semua Bunda yang sedang menyusui.




Hubungi Kami


Kontak

031 8347200 / 031 8436200
082257251113


Lokasi Kami

Jl. Raya Kendangsari 38 Surabaya
Jawa Timur




Subscribe


Mendaftarlah ke buletin RSIA Kendangsari untuk menerima semua berita dan diskon dari RSIA Kendangsari Surabaya









    Social Media


    Instagram

    @rsiakendangsari


    Youtube

    Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari


    Facebook

    @rsiakendangsarisurabaya




    Copyright by RSIA Kendangsari 2024. All rights reserved.



    Copyright by RSIA Kendangsari  2024. All rights reserved.